Riri Satria
KATEGORI
  • Dokumen
  • Terkini
  • Teknologi & Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • Riri Satria Dan Emi Suy Luncurkan Buku Puisi “Algoritma Kesunyian”

    22 May 2023 | Dilihat: 367 kali

    Memperinganti Hari Ulang Tahun ke-53 Riri Satria dan ke-44 Emi Suy, Komunitas Jagat Sastra Milenia, jurnal sastra daring SastraMedia, serta penerbit JSM Press meluncurkan buku kumpulan puisi Algoritma Kesunyian: Sehimpun Puisi Terbaik Riri Satria dan Emi Suy, Sabtu (20/05/2023), di Jakarta.

    Buku ini berisi 50 puisi Riri Satria yang dianggap terbaik dari buku kumpulan puisinya, Jendela (2016), Siluet, Senja, dan Jingga (2019), dan Metaverse (2022), serta 50 puisi terbaik Emi Suy dari buku kumpulan puisi Tirakat Padam Api (2011), Alarm Sunyi (2017), Ayat Sunyi (2018), Api Sunyi (2020), serta Ibu Menanak Nasi Hingga Matang Usia Kami (2022). Proses seleksi dan kuratorial dilakukan penyair Sofyan RH. Zaid dan Nunung Noor El Niel.

    “Niat awalnya ini adalah dua buku terpisah, masing-masing untuk Riri Satria dan Emi Suy. Namun, rupanya saya dan Mbak Nunung menemukan banyak hal menarik yang membuat kami akhirnya membuat buku ini jadi satu. Puisi ditaruh selang-seling seolah-olah berbalas puisi, padahal ditulis pada tahun yang berbeda,” jelas Sofyan RH Zaid yang juga Pemimpin Redaksi SastraMedia.

    Menariknya, buku ini disiapkan melalui sebuah “operasi senyap” yang dipimpin Sofyan RH Zaid dan Nunung Noor El Niel, bahkan Riri Satria dan Emi Suy pun tidak mengetahui adanya proses penyusunan buku ini.

    “Ini adalah sebuah kejutan besar hasil dari kerja senyap yang rapi. Terima kasih untuk semua yang terlibat dalam prosesnya,” kata Riri Satria dan Emi Suy menanggapi diluncurkannya buku ini.

    Dalam catatan kuratorialnya, Sofyan dan Nunung menyampaikan bahwa dalam proses pengerjaan buku ini, setelah proses seleksi selesai dan terkumpulnya puisi-puisi terbaik dari Riri Satria dan Emi Suy, mereka terkejut setelah membacanya kembali, yaitu adanya titik temu di antara keduanya, yaitu kesunyian, baik pada puisi Riri maupun Emi banyak ditemukan diksi sunyi walau dalam dimensi yang berbeda.

    Walaupun sebutan atau label penyair sunyi disematkan kepada sosok Emi Suy, namun ternyata tanpa disadari Riri Satria pun banyak mengeksplorasi kesunyian dalam puisi yang menjadi perenungannya. Sunyi yang diungkapkan dalam puisi keduanya adalah dalam konteks silence, bukan loneliness, walau dalam beberapa puisi ada juga yang bernakna loneliness, namun secara keseluruhan yang dieksplorasi adalah silence.

    “Puisi keduanya sama-sama mengusung renungan. Perbedaannya, Riri merefleksikan sunyi ‘lebih keluar’ yang dibenturkan dengan dimensi sosial. Sementara itu, Emi merefleksikan sunyi ‘lebih ke dalam’ yang dibenturkan dengan dimensi eksistensial. Riri menjadikan sunyi sebagai subyek dan obyek secara bergantian, sementara Emi sebagai obyek semata secara konsisten,” papar Sofyan melanjutkan.

    #image_title

    Mengapa buku kumpulan puisi ini diberi judul Algoritma KesunyianPertama, kedua kata tersebut mencerminkan brand masing-masing. Algoritma memcerminkan sosok Riri Satria yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang computer science dan saat ini adalah salah satu tokoh di bidang teknologi digital di Indonesia, untuk ekonomi, teknologi, dan transformasi. Sementara itu, Kesunyian adalah representasi sosok Emi Suy yang memang sudah memiliki label sebagai perempuan penyair sunyi dengan trilogi buku puisinya, yaitu Alarm Sunyi (2017, cetak ulang 2018 serta 2023), Ayat Sunyi (2018 dan mendapatkan Anugrah Pustaka sebagai salah satu dari enam buku puisi terbaik dari Perpustakaan Nasonal RI tahun 2019), serta Api Sunyi (2020).

    Namun, sebenarnya algoritma dan kesunyian di antara keduanya bisa berkelindan dan saling meminjam dan bertukar tempat kapan saja. Itulah sebabnya puisi-puisi Riri Satria dan Emi Suy dalam buku ini tidak dibuat terpisah menjadi dua bagian, melainkan dibuat selang-seling seakan-akan menjadi kumpulan dialog berbalas puisi yang bersahut-sahutan.

    Emi Suy lahir di Magetan, Jawa Timur, 2 Februari 1979 dengan nama Emi Suyanti. Emi adalah seorang penyair perempuan Indonesia yang ikut mendirikan Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM) dan saat ini aktif menjadi pengurus, serta menjabat sebagai Sekretaris Redaksi merangkap Redaktur Sastramedia, sebuah jurnal sastra daring. Sampai saat ini Emi sudah menerbitkan lima buku kumpulan puisi tunggal, yaitu Tirakat Padam Api (2011), serta trilogi Sunyi yang terdiri dari Alarm Sunyi (2017), Ayat Sunyi (2018), Api Sunyi (2020), Ibu Menanak Nasi Hingga Matang Usia Kami (2022), serta sebuah buku kumpulan esai sastra Interval (2023).

    Buku Ayat Sunyi terpilih menjadi Juara Harapan III Buku Terbaik Perpustakaan Nasional RI Kategori Buku Puisi tahun 2019, sedangkan buku Api Sunyi masuk nominasi 25 besar Sayembara Buku Puisi, Yayasan Hari Puisi Indonesia tahun 2020. Puisinya dimuat di lebih dari 100 buku kumpulan puisi bersama, serta di berbagai media nasional, antara lain Banjarmasin Post, Suara Merdeka, Media Indonesia, serta Kompas. Emi juga pencinta fotografi dan karyanya pernah dipamerkan pada Pamaren Fotografi Nasional – The Power of Women – di Bandung tahun 2016. Selain itu, Emi juga aktif dalam berbagai aktivitas sosial kemanusiaan dan ikut mendirikan komunitas Jejak Langkah untuk aktivitas sosial kemanusiaan.

    Riri Satria lahir di Padang, Sumatra Barat 14 Mei 1970 adalah salah seeorang pendiri serta saat ini menjabat sebagai Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), Pimpinan Umum sebuah jurnal sastra daring Sastramedia, serta Penasihat Majalah Digital elipsis. Puisinya sudah diterbitkan dalam empat buku puisi tunggal, yaitu Jendela (2016), Winter in Paris (2017), Siluet, Senja, dan Jingga (2019), serta Metaverse (2022), di samping lebih dari 60 buku kumpulan puisi bersama penyair lainnya.

    Riri juga menulis esai yang dibukukan dalam Untuk Eksekutif Muda: Paradigma Baru dalam Perubahan Lingkungan Bisnis (2003), trilogi Proposisi Teman Ngopi (2021) yang terdiri tiga buku Ekonomi, Bisnis, dan Era Digital, Pendidikan dan Pengembangan Diri, dan Sastra dan Masa Depan Puisi (2021), serta Jelajah (2022).

    Sehari-hari ia adalah CEO pada Value Alignment Advisory (VA2) Group, dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Komisaris di sebuah BUMN yaitu PT. Jakarta International Container Terminal (JICT), Anggota Dewan Penasihat Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUINI UI). Riri Satria adalah Sarjana Ilmu Komputer lulusan Universitas Indonesia serta menempuh program S-3 atau Doktor di bidang Digital Economy pada Paris School of Business, Paris, Prancis.

    Riri Satria lahir di Padang, Sumatera Barat 14 Mei 1970, aktif bergiat di dunia kesusatraan Indonesia, pendiri serta Ketua Jagat Sastra Milenia (JSM) di Jakarta, serta menulis puisi. Namanya tercantum dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia’ yang diterbitkan Yayasan Hari Puisi Indonesia (2018). Puisinya sudah diterbitkan dalam buku puisi tunggal: “Jendela” (2016), “Winter in Paris” (2017), “Siluet, Senja, dan Jingga” (2019), serta “Metaverse” (2022), di samping lebih dari 60 buku kumpulan puisi bersama penyair lainnya, termasuk buku kumpulan puisi duet bersama penyair Emi Suy berjudul “Algoritma Kesunyian” (2023). Riri juga menulis esai dengan beragam topik: sains dan matematika, teknologi dan transformasi digital, ekonomi dan bisnis, pendidikan dan penelitian, yang dibukukan dalam beberapa buku: “Untuk Eksekutif Muda: Paradigma Baru dalam Perubahan Lingkungan Bisnis” (2003), trilogi “Proposisi Teman Ngopi” (2021) yang terdiri tiga buku “Ekonomi, Bisnis, dan Era Digital”, “Pendidikan dan Pengembangan Diri”, dan “Sastra dan Masa Depan Puisi” (2021), serta “Jelajah” (2022). Dalam beberapa tahun terakhir ini sejak tahun 2018, Riri Satria aktif menekuni dampak teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) terhadap dunia kesusastraan, terutama puisi. Riri diundang menjadi narasumber untuk membahas topik ini di berbagai acara sastra, antara lain: Seminar Internasional Sastra di Universitas Pakuan, Bogor (2018), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2019), Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival, Banjarbaru Kalimantan Selatan (2019), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2021), Malay Writers and Cultural Festival (MWCF) 2024 di Jambi (2024), Seminar Jambore Sastra Asia Tenggara (JSAT) di Banyuwangi (2024), serta Seminar Etika Kreasi di Era Digital, Diskusi Hak Cipta dan Filosofi AI yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (2025). Sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Meko Polkam RI) bidang Digital, Siber, dan Ekonomi sejak Oktober 2024  s/d September 2025, sebagai Komisaris Utama PT. ILCS Pelindo Solusi Digital PSD sejak April 2024, sebuah perusahaan teknologi dalam grup Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Sebelumnya selama 5 tahun Riri menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) 2019-2024, sebuah pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia yag merupakan joint venture antara Pelabuhan Indonesia dengan Hutchison Port Holdings Hongkong melalui Hutchison Ports Indonesia. Riri juga anggota Dewan Juri untuk Indonesia Digital Culture Excellence Award serta Indonesia Human Capital Excellence Award sejak tahun 2021. Riri juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dan mengajar topik Sistem Korporat, Bisnis Digital, Manajemen Strategis Sistem Informasi, serta Metodologi Penelitian untuk program Magister Teknologi Informasi (MTI). Selain itu Riri adalah Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Alumni Universitas Indonesia dan sebelumnya Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

    Konten Populer

    • Pada tahun 2025, transaksi ekonomi digital diperkirakan se besar Rp 1.775 T. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dengan nilai transaksi diprediksi akan mencapai US$124 miliar atau sekitar Rp1.775 triliun pada tahun 2025. Dengan proyeksi tersebut, Indonesia akan berada pada peringkat pertama di ASEAN sebagai negara dengan nilai transaksi ekonomi digital terbesar dengan kontribusi […]

      Jul 02, 2025
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering.   Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir […]

      May 27, 2024
    •   oleh: Riri Satria Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. […]

      May 20, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • DOWNLOAD DOKUMEN

      May 17, 2025
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024

    DIRGAHAYU JAGAT SASTRA MILENIA (JSM) 10 Oktober 2020 - 2025

    POJOK PODCAST

    KULBIZ SESI 1.3
    By BigThinkersID Host Pinpin Bhaktiar
    Kulbiz adalah tentang kuliah ilmu bisnis secara komprehensif, relevan dan asik 😁🥳🚀🔥
    video
    play-sharp-fill

    Podcast Selengkapnya klik disini...

    RECENT EVENT


    NEXT EVENT

    Hide picture