Riri Satria
KATEGORI
  • Dokumen
  • Terkini
  • Teknologi & Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • Retna Ariastuti: Sastra dan Sains Bertemu dalam À La Recherche du Temps Perdu

    16 Jan 2025 | Dilihat: 245 kali

    PojokTIM – Angin pertengahan Januari 2025 menyelusup lembut di antara lorong-lorong sepi Lantai 14 Gedung Ali Sadikin, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat. Menambah antusiasme peserta diskusi yang digelar Jagat Sastra Milenia (JSM) di aula Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Rabu (15/1/2025) saat mendengarkan paparan “bergizi” Retna Ariastuti tentang Marcel Proust dan karyanya.

    Bahasan doktor bidang Industrial Engineering yang kini tinggal di Oregon, Ameriksa Serikat itu semakin menarik ketika menggunakan perspektif sains untuk mengupas novel À La Recherche du Temps Perdu (In Search of Lost Time). Seperti dijelaskan dalam buku panduan diskusi berjudul “Membaca Proust”, À La Recherche du Temps Perdu terdiri dari 7 jilid di mana jilid pertama terbit tahun 1913 di Perancis. Karya yang dinobatkan sebagai novel terpanjang versi Guiness World Records itu terdiri dari 1,2 juta kata.

    Dipandu Ketua JSM Riri Satria yang juga pakar Teknologi Digital, Tuti, sapaan Retna Ariastuti, berhasil menukik jauh pada sisi yang tidak akan “terbaca” jika hanya menggunakan pendekatan sastra.

    “Proust menggunakan metafora berbeda-beda dalam À La Recherche du Temps Perdu. Ada musik, painting, dan yang membuat saya sangat terkesan adalah penggunaan kode mekanik sebagai metafora. Salah satunya ketika Proust menggunakan paradoks Kucing Schrodinger (Erwin Schrodinger [1887-1961], Bapak Fisika Kuantum) untuk menggambarkan kondisi di mana dia bisa mendengar suara neneknya melalui telepon namun tidak dapat melihatnya secara fisik sehingga menciptakan kondisi superposisi,” terang Tuti.

    Lebih lanjut Tuti, yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, mengatakan Proust memberi pengaruh pada penulisan novel modern, terutama dari segi penggunaan pencerita (narator). Setiap jilid, Proust menggunakan pencerita yang berbeda-beda di mana masing-masing pencerita memiliki perspektif sendiri.

    “Proust juga berhasil membangun struktur bahasa yang sempurna, termasuk dalam kalimat yang panjang,” terang Tuti.

    Penulis manuskrip novel Home Away itu juga menceritakan awal mula ketertarikannya pada sastra yakni ketika mulai membaca karya William Faulkner dan penulis lainnya. Saat pandemi, Tuti membeli 3 jilid novel In Search of Lost Time dan membuatnya semakin menyukai sastra.

    “Bahasa sains itu to the point, langsung pada inti permasalahnnya. Sementara dalam sastra obyek diceritakan melalui metafora dengan bahasa yang indah, berliku-liku, sehingga bisa menimbulkan banyak perspektif,” terang Tuti ketika ditanya oleh moderator, perbedaan apa yang paling mencolok antara sains dan sastra.

    Tuti yang sempat bergabung dengan Dalang Publishing, penerbit di Amerika yang concern pada penerbitan karya penulis-penulis Indonesia, juga menulis cerpen dan esai. Cerpennya yang berjudul “Selendang Bersulam Putih” dimuat di SastraMedia.

    Acara yang dihadiri Ketua Simpul Seni DKJ Imam Ma’arif dan anggota DKJ Aquino Hayunta, serta sejumlah penyair serta novelis, juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh Nanang R. Supriyatin, Rissa Churria, Romy Sastra, Shantined, Erna Winarsih Wiyono dan Dhe Sundayana.

    “Ini merupakan diskusi sastra ketiga yang diselenggarakan JSM, dan yang kedua menghadirkan Retna Ariastuti di mana yang pertama digelar di PDS HB Jassin tahun 2017 mengangkat tema “Bagaimana Karya Penulis Indonesia Dapat Menembus Pasar Amerika”. Ke depan, JSM akan lebih sering menggelar diskusi dengan menghadirkan penulis-penulis dari luar, termasuk mengadakan kerjasama dengan Yayasan Hari Puisi Indonesia,” ujar Riri kepada PojokTIM.

    (Yon Bayu Wahyono)

    Sumber : POJOK TIM

    Riri Satria lahir di Padang, Sumatera Barat 14 Mei 1970, aktif bergiat di dunia kesusatraan Indonesia, pendiri serta Ketua Jagat Sastra Milenia (JSM) di Jakarta, serta menulis puisi. Namanya tercantum dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia’ yang diterbitkan Yayasan Hari Puisi Indonesia (2018). Puisinya sudah diterbitkan dalam buku puisi tunggal: “Jendela” (2016), “Winter in Paris” (2017), “Siluet, Senja, dan Jingga” (2019), serta “Metaverse” (2022), di samping lebih dari 60 buku kumpulan puisi bersama penyair lainnya, termasuk buku kumpulan puisi duet bersama penyair Emi Suy berjudul “Algoritma Kesunyian” (2023). Riri juga menulis esai dengan beragam topik: sains dan matematika, teknologi dan transformasi digital, ekonomi dan bisnis, pendidikan dan penelitian, yang dibukukan dalam beberapa buku: “Untuk Eksekutif Muda: Paradigma Baru dalam Perubahan Lingkungan Bisnis” (2003), trilogi “Proposisi Teman Ngopi” (2021) yang terdiri tiga buku “Ekonomi, Bisnis, dan Era Digital”, “Pendidikan dan Pengembangan Diri”, dan “Sastra dan Masa Depan Puisi” (2021), serta “Jelajah” (2022). Dalam beberapa tahun terakhir ini sejak tahun 2018, Riri Satria aktif menekuni dampak teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) terhadap dunia kesusastraan, terutama puisi. Riri diundang menjadi narasumber untuk membahas topik ini di berbagai acara sastra, antara lain: Seminar Internasional Sastra di Universitas Pakuan, Bogor (2018), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2019), Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival, Banjarbaru Kalimantan Selatan (2019), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2021), Malay Writers and Cultural Festival (MWCF) 2024 di Jambi (2024), Seminar Jambore Sastra Asia Tenggara (JSAT) di Banyuwangi (2024), serta Seminar Etika Kreasi di Era Digital, Diskusi Hak Cipta dan Filosofi AI yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (2025). Sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Meko Polkam RI) bidang Digital, Siber, dan Ekonomi sejak Oktober 2024  s/d September 2025, sebagai Komisaris Utama PT. ILCS Pelindo Solusi Digital PSD sejak April 2024, sebuah perusahaan teknologi dalam grup Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Sebelumnya selama 5 tahun Riri menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) 2019-2024, sebuah pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia yag merupakan joint venture antara Pelabuhan Indonesia dengan Hutchison Port Holdings Hongkong melalui Hutchison Ports Indonesia. Riri juga anggota Dewan Juri untuk Indonesia Digital Culture Excellence Award serta Indonesia Human Capital Excellence Award sejak tahun 2021. Riri juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dan mengajar topik Sistem Korporat, Bisnis Digital, Manajemen Strategis Sistem Informasi, serta Metodologi Penelitian untuk program Magister Teknologi Informasi (MTI). Selain itu Riri adalah Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Alumni Universitas Indonesia dan sebelumnya Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

    Konten Populer

    • Pada tahun 2025, transaksi ekonomi digital diperkirakan se besar Rp 1.775 T. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dengan nilai transaksi diprediksi akan mencapai US$124 miliar atau sekitar Rp1.775 triliun pada tahun 2025. Dengan proyeksi tersebut, Indonesia akan berada pada peringkat pertama di ASEAN sebagai negara dengan nilai transaksi ekonomi digital terbesar dengan kontribusi […]

      Jul 02, 2025
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering.   Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir […]

      May 27, 2024
    •   oleh: Riri Satria Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. […]

      May 20, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • DOWNLOAD DOKUMEN

      May 17, 2025
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024

    DIRGAHAYU JAGAT SASTRA MILENIA (JSM) 10 Oktober 2020 - 2025

    POJOK PODCAST

    KULBIZ SESI 1.3
    By BigThinkersID Host Pinpin Bhaktiar
    Kulbiz adalah tentang kuliah ilmu bisnis secara komprehensif, relevan dan asik 😁🥳🚀🔥
    video
    play-sharp-fill

    Podcast Selengkapnya klik disini...

    RECENT EVENT


    NEXT EVENT

    Hide picture