Riri Satria
KATEGORI
  • Dokumen
  • Terkini
  • Teknologi & Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • COMPUTER-GENERATED ART

    04 Nov 2025 | Dilihat: 19 kali

    Ketika saya menyiapkan bahan presentasi ini untuk sebuah focus acara group discusssion (FGD), ingatan saya melayang kembali ke masa lampau, tepatnya tahun 1993, sekitar 32 tahun yang lalu.

    Ketika itu Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Indonesia mengadakan acara yang sangat unik untuk ukuran waktu itu, yaitu CompuArt atau Computer and Art Expo. Ini adalah sebuah pameran sekaligus ajang diskusi tentang penggunaan teknologi komputer dan seni, diselenggarakan di gedung Jakarta Design Center (JDC) di Slipi, Jakarta.

    Saya masih ingat, pengunjung acara tersebut membludak. Mungkin karena konvergensi atau perkawinan teknologi komputer (atau teknologi digital pada umumnya) dengan dunia seni baru mulai terjadi atau pada fase awal. Sistem multimedia mulai marak, demikian pula dengan game atau permainan. Kemudian penggunakan teknologi digital pada film juga mulai banyak dipergunakan.

    Pada acara diskusi atau talkshow, saat itu ada Bang Tommy F. Awuy yang mengupas bagaimana dunia seni dan teknologi dari sisi filsafat, dan tentu saja perkawinan kedua dunia itu. Saya masih ingat kata-kata Bang Tommy saat itu bahwa teknologi akan memberikan alternatif ruang-ruang baru untuk dunia seni. Setiap hal baru tentu akan menimbulkan pro dan kontra, itu adalah hal yang biasa, nanti akan terjadi "kesepakatan-kesepakatan baru".

    Dari kalangan mahasiswa juga ada panelis diskusi, salah satunya Ruli Manurung, mahasiswa Ilmu Komputer UI. Belakangan, Ruli menulis disertasi Doktornya di Skotlandia tentang penggunaan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membuat puisi atau computer-generated poetry.

    Masih dari kalangan mahasiswa, saya juga menjadi salah satu panelis untuk diskusi saat itu yang membahas konvergensi dua dunia ini, computer and arts, sesuai judul acaranya, CompuArt.

    Saya masih ingat, saat itu saya menjadikan pemusik asal Prancis, Jean Michel Jarre sebagai sebuah contoh, yang memadukan seni musik dengan teknologi analog maupun digital. Jean mengkomposisi musik yang terkesan aneh untuk ukuran saat itu, yang semuanya dibantu teknologi, dan dia punya dua senjata andalan, yaitu synthesizer analog dan digital. Pada setiap penampilan panggungnya, Jean selalu memanfaatkan teknologi multimedia.

    Karya-karya Jean saat itu banyak dibicarakan di kalangan dunia musik, ada pro dan kontra, namun dia jalan terus sampai sekarang. Sampai saat ini saya masih menikmati musik karya Jean Michel Jarre.

    Ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ilmu Komputer Univesitas Indonesia pada tahun 1993, saya sudah memiliki keyakinan yang kuat bahwa dunia seni dan teknologi suatu saat akan mengalami konvergensi atau perkawinan besar-besaran, dan akan menciptakan sebuah inovasi yang dahsyat.

    Sekarang, seetelah berlalu lebih dari 30 tahun kemudian, semua itu semakin dahsyat dengan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

    Apakah peranan seniman seperti penyair, musisi, atau pelukis akan hilang? Dengan tegas saya mengatakan tidak! Justru peranan mereka semakin penting karena mereka akan menjadi reference model untuk apa yang diajarkan ke dalam sistem AI tersebut.

    Para penyair, musisi, serta pelukis adalah mereka yang bekerja dengan kreativitas tinggi atau high order thinking skills (HOTS), maka peranan mereka tidak akan digantikan oleh AI, namun sebaliknya, semua gagasan kreativitas serta karya mereka akan menjadi reference model untuk sistem AI.

    About Author

    Riri Satria lahir di Padang, Sumatera Barat 14 Mei 1970, aktif bergiat di dunia kesusatraan Indonesia, pendiri serta Ketua Jagat Sastra Milenia (JSM) di Jakarta, serta menulis puisi. Namanya tercantum dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia’ yang diterbitkan Yayasan Hari Puisi Indonesia (2018). Puisinya sudah diterbitkan dalam buku puisi tunggal: “Jendela” (2016), “Winter in Paris” (2017), “Siluet, Senja, dan Jingga” (2019), serta “Metaverse” (2022), di samping lebih dari 60 buku kumpulan puisi bersama penyair lainnya, termasuk buku kumpulan puisi duet bersama penyair Emi Suy berjudul “Algoritma Kesunyian” (2023). Riri juga menulis esai dengan beragam topik: sains dan matematika, teknologi dan transformasi digital, ekonomi dan bisnis, pendidikan dan penelitian, yang dibukukan dalam beberapa buku: “Untuk Eksekutif Muda: Paradigma Baru dalam Perubahan Lingkungan Bisnis” (2003), trilogi “Proposisi Teman Ngopi” (2021) yang terdiri tiga buku “Ekonomi, Bisnis, dan Era Digital”, “Pendidikan dan Pengembangan Diri”, dan “Sastra dan Masa Depan Puisi” (2021), serta “Jelajah” (2022). Dalam beberapa tahun terakhir ini sejak tahun 2018, Riri Satria aktif menekuni dampak teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) terhadap dunia kesusastraan, terutama puisi. Riri diundang menjadi narasumber untuk membahas topik ini di berbagai acara sastra, antara lain: Seminar Internasional Sastra di Universitas Pakuan, Bogor (2018), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2019), Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival, Banjarbaru Kalimantan Selatan (2019), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2021), Malay Writers and Cultural Festival (MWCF) 2024 di Jambi (2024), Seminar Jambore Sastra Asia Tenggara (JSAT) di Banyuwangi (2024), serta Seminar Etika Kreasi di Era Digital, Diskusi Hak Cipta dan Filosofi AI yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (2025). Sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Meko Polkam RI) bidang Digital, Siber, dan Ekonomi sejak Oktober 2024  s/d September 2025, sebagai Komisaris Utama PT. ILCS Pelindo Solusi Digital PSD sejak April 2024, sebuah perusahaan teknologi dalam grup Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Sebelumnya selama 5 tahun Riri menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) 2019-2024, sebuah pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia yag merupakan joint venture antara Pelabuhan Indonesia dengan Hutchison Port Holdings Hongkong melalui Hutchison Ports Indonesia. Riri juga anggota Dewan Juri untuk Indonesia Digital Culture Excellence Award serta Indonesia Human Capital Excellence Award sejak tahun 2021. Riri juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dan mengajar topik Sistem Korporat, Bisnis Digital, Manajemen Strategis Sistem Informasi, serta Metodologi Penelitian untuk program Magister Teknologi Informasi (MTI). Selain itu Riri adalah Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Alumni Universitas Indonesia dan sebelumnya Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

    Konten Populer

    • Pada tahun 2025, transaksi ekonomi digital diperkirakan se besar Rp 1.775 T. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dengan nilai transaksi diprediksi akan mencapai US$124 miliar atau sekitar Rp1.775 triliun pada tahun 2025. Dengan proyeksi tersebut, Indonesia akan berada pada peringkat pertama di ASEAN sebagai negara dengan nilai transaksi ekonomi digital terbesar dengan kontribusi […]

      Jul 02, 2025
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering.   Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir […]

      May 27, 2024
    •   oleh: Riri Satria Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. […]

      May 20, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • DOWNLOAD DOKUMEN

      May 17, 2025
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024

    RECENT EVENT

    Foto bersama setelah acara live test Adhara. Adhara adalah Digital Bridge for Integrated Maritime, sebuah karya PT. ILCS Pelindo Solusi Digital untuk mendukung Pelabuhan Indonesia (Pelindo) membangun keunggulan eksistem logistik maritim digital untuk Indonesia 🇮🇩🇮🇩🇮🇩


     

    RECENT EVENT

    play-sharp-fill

    POJOK PODCAST

    KULBIZ SESI 1.3
    By BigThinkersID Host Pinpin Bhaktiar
    Kulbiz adalah tentang kuliah ilmu bisnis secara komprehensif, relevan dan asik 😁🥳🚀🔥
    video
    play-sharp-fill

    Podcast Selengkapnya klik disini...

    Hide picture