Riri Satria
KATEGORI
  • Dokumen
  • Terkini
  • Teknologi & Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • Manajemen K3 di Era Kecerdasan Buatan, Riri Satria: Revolusi Praktik Keselamatan Kerja

    28 Aug 2025 | Dilihat: 129 kali

    BALI – Dunia kerja tengah memasuki era baru Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) seiring berkembangnya teknologi Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI). Dalam ajang OSH Asia’s Summit 2025 yang digelar di Bali, pakar trasformasi digital Riri Satria menegaskan bahwa K3 di era Industri 5.0 semakin dinamis dan meningkat mutunya berbasis teknologi cerdas atau AI namun tetap menempatkan manusia sebagai pusatnya atau human centric.

    Dalam presentasinya bertajuk “OSH Management in the Age of Artificial Intelligence (AI)”, Riri menekankan bahwa teknologi harus menjadi mitra manusia, bukan pengganti. AI berfungsi memperluas kemampuan manusia dalam mendeteksi, memahami, dan merespons risiko keselamatan kerja secara lebih cepat, akurat, dan berkelanjutan.

     

    Revolusi Industri 5.0 dan Human-Centric

    Revolusi Industri 5.0 ditandai dengan keseimbangan antara teknologi canggih dan nilai kemanusiaan atau high tech high (human) touch seperti yang diungkapkan John Naisbitt. Menurut Riri, keselamatan kerja kini bukan hanya melindungi pekerja dari kecelakaan, melainkan menciptakan ekosistem kerja yang sehat, inklusif, serta tangguh menghadapi disrupsi. Ada dua pergeseran fokus, pertama praktik K3 bergeser dari korektif (memperbaiki) ke preventif (mencegah). Dari sekedar fokus kecelakaan kerja (accident) ke kenyamanan (confortmity).

    “AI memungkinkan pendekatan baru dalam K3—dari korektif ke preventif, serta dari accident focus ke conformity focus. Sistem berbasis data real-time yang diolah dengan pendekatan data science mampu memberi peringatan dini, memitigasi risiko, hingga mempercepat pemulihan organisasi saat terjadi gangguan. Namun syarat utamanya adalah ketersediaan data itu sendiri” ungkapnya.

     

    Transformasi Digital untuk K3 Terintegrasi

    Riri menekankan bahwa K3 berbasis AI tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus menjadi bagian dari transformasi digital organisasi melalui integrasi model bisnis, proses kerja, tata kelola teknologi, hingga budaya organisasi yang menempatkan keselamatan sebagai nilai inti.

    Ada beberapa bentuk penggunaan AI dalam K3 yang sangat kritikal, yaitu: preventive maintenance berupa pemantauan kondisi peralatan dengan sensor IoT sehingga potensi kerusakann dapat diketahui sejak dini dan tak sampai mejadi insiden. Lalu mitigasi risiko berupa pemetaan risiko dinamis sesuai dengan perkembagan situasi, eliminating disruptions atau analisis dampak insiden untuk mempercepat pemulihan atau recovery.

    Jika dulu inspeksi manual yang dilakukan manusia terhadap potensi inside K3 seperti kecelakaan kerja sangat rentan bias, lambat, dan terbatas, kini AI menghadirkan pemantauan yang terus menerus atau 24/7, mampu elakukan analisis prediktif lebih cepat dan akurat, serta berbagai rekomendasi berbasis data atau kondisi riil di lapangan.

    AI bahkan memperkenalkan “bahasa keselamatan” baru, di mana manusia, mesin, dan algoritma dapat berinteraksi dalam ekosistem kerja yang lebih aman dan efisien. Pekerja jika berteriakl dapat dipahami oleh mesin dan menyampakan pesa insiden kepada tim K3 di dalam perusahaan.

    Implementasi AI dalam manajemen K3 menuntut literasi digital bagi pekerja dan manajemen perusanaan, memiliki tata kelola teknologi dan data yang akuntabel, serta budaya organisasi yang adaptif dengan literasi digital tinggi yang dikenal dengan sebutan digital culture. Namun, tantangan seperti bias data, false alarm, hingga isu privasi pekerja tetap menjadi catatan penting.

    “Keputusan akhir harus tetap berada di tangan manusia. Human-in-the-loop adalah prinsip utama agar K3 berbasis AI tetap human-centric,” tegas Riri.

    Riri Satria adalah seorang pakar transformasi digital yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) RI bidang teknologi digital, keamanan siber, serta ekonomi digital.

    Juga menjabat sebagai Komisaris Utama ILCS Pelindo Solusi Digital, sebuah perusahaan pengembang platform digital untuk pelabuhan laut dalam grup Pelabuhan Indonesua serta ekosistem logistik maritim. Di samping itu Riri Satria juga dosen pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

    Melalui forum OSH Asia’s Summit 2025 yang diseleneggarakan pada tanggal 27-28 Agustus 2025 di Prama Sanur Beach Horel, di Sanur Bali, para pemangku kepentingan industri dari berbagai negara di Asia diajak untuk mengadopsi paradigma baru K3 dengan berbagai pendekatan baru sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan pendekatan ini, keselamatan kerja tidak hanya menjadi kewajiban hukum, tetapi investasi strategis untuk keberlanjutan bisnis dan kemanusiaan di era Industri 5.0.

    OSH Asia’s Summit adalah konferensi tahunan yang mempertemukan pakar, regulator, praktisi, dan pemimpin industri di Asia untuk membahas isu-isu terkini seputar keselamatan dan kesehatan kerja. Tahun 2025 ini mengusung tema “Safety, Resilience, and Human-Centric AI in the Future of Work.”

     

    Sumber : KABARLAGI.ID

    Riri Satria lahir di Padang, Sumatera Barat 14 Mei 1970, aktif bergiat di dunia kesusatraan Indonesia, pendiri serta Ketua Jagat Sastra Milenia (JSM) di Jakarta, serta menulis puisi. Namanya tercantum dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia’ yang diterbitkan Yayasan Hari Puisi Indonesia (2018). Puisinya sudah diterbitkan dalam buku puisi tunggal: “Jendela” (2016), “Winter in Paris” (2017), “Siluet, Senja, dan Jingga” (2019), serta “Metaverse” (2022), di samping lebih dari 60 buku kumpulan puisi bersama penyair lainnya, termasuk buku kumpulan puisi duet bersama penyair Emi Suy berjudul “Algoritma Kesunyian” (2023). Riri juga menulis esai dengan beragam topik: sains dan matematika, teknologi dan transformasi digital, ekonomi dan bisnis, pendidikan dan penelitian, yang dibukukan dalam beberapa buku: “Untuk Eksekutif Muda: Paradigma Baru dalam Perubahan Lingkungan Bisnis” (2003), trilogi “Proposisi Teman Ngopi” (2021) yang terdiri tiga buku “Ekonomi, Bisnis, dan Era Digital”, “Pendidikan dan Pengembangan Diri”, dan “Sastra dan Masa Depan Puisi” (2021), serta “Jelajah” (2022). Dalam beberapa tahun terakhir ini sejak tahun 2018, Riri Satria aktif menekuni dampak teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) terhadap dunia kesusastraan, terutama puisi. Riri diundang menjadi narasumber untuk membahas topik ini di berbagai acara sastra, antara lain: Seminar Internasional Sastra di Universitas Pakuan, Bogor (2018), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2019), Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival, Banjarbaru Kalimantan Selatan (2019), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2021), Malay Writers and Cultural Festival (MWCF) 2024 di Jambi (2024), Seminar Jambore Sastra Asia Tenggara (JSAT) di Banyuwangi (2024), serta Seminar Etika Kreasi di Era Digital, Diskusi Hak Cipta dan Filosofi AI yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (2025). Sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Meko Polkam RI) bidang Digital, Siber, dan Ekonomi sejak Oktober 2024  s/d September 2025, sebagai Komisaris Utama PT. ILCS Pelindo Solusi Digital PSD sejak April 2024, sebuah perusahaan teknologi dalam grup Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Sebelumnya selama 5 tahun Riri menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) 2019-2024, sebuah pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia yag merupakan joint venture antara Pelabuhan Indonesia dengan Hutchison Port Holdings Hongkong melalui Hutchison Ports Indonesia. Riri juga anggota Dewan Juri untuk Indonesia Digital Culture Excellence Award serta Indonesia Human Capital Excellence Award sejak tahun 2021. Riri juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dan mengajar topik Sistem Korporat, Bisnis Digital, Manajemen Strategis Sistem Informasi, serta Metodologi Penelitian untuk program Magister Teknologi Informasi (MTI). Selain itu Riri adalah Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Alumni Universitas Indonesia dan sebelumnya Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

    Konten Populer

    • Pada tahun 2025, transaksi ekonomi digital diperkirakan se besar Rp 1.775 T. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dengan nilai transaksi diprediksi akan mencapai US$124 miliar atau sekitar Rp1.775 triliun pada tahun 2025. Dengan proyeksi tersebut, Indonesia akan berada pada peringkat pertama di ASEAN sebagai negara dengan nilai transaksi ekonomi digital terbesar dengan kontribusi […]

      Jul 02, 2025
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering.   Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir […]

      May 27, 2024
    •   oleh: Riri Satria Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. […]

      May 20, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • DOWNLOAD DOKUMEN

      May 17, 2025
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024

    DIRGAHAYU JAGAT SASTRA MILENIA (JSM) 10 Oktober 2020 - 2025

    POJOK PODCAST

    KULBIZ SESI 1.3
    By BigThinkersID Host Pinpin Bhaktiar
    Kulbiz adalah tentang kuliah ilmu bisnis secara komprehensif, relevan dan asik 😁🥳🚀🔥
    video
    play-sharp-fill

    Podcast Selengkapnya klik disini...

    RECENT EVENT


    NEXT EVENT

    Hide picture