Riri Satria Lecturer - Researcher - Poetry & Coffee Lover
CATATAN KECIL TENTANG AGILITY
oleh: Shantined
“Praktik manajemen organisasi dan operasional, serta pada manajemen strategis sekarang bergeser ke arah membetuk kemampuan manuver yang cepat dan tepat, efektif dan efisien, karena dunia pun berubah cepat. Jika kemampuan manuver bisnis ini tidak baik, maka perusahaan akan ketinggalan dalam kompetisi bisnis. Kalau diri individu, dia akan ketinggalan mengikuti perkembangan zaman. Kata kunci untuk semua kemampuan itu adalah pengetahuan (knowledge), ketersediaan data, serta kemampuan analisisnya atau data analytics”, demikian Bang Riri Satria menyampaikan dengan tegas pada sebuah seminar setengah hari di sebuah BUMN manufaktur di kawasan Bogor, Senin 7/7/2025.
Ini adalah seminar yang diikuti oleh para manajer senior di grup BUMN tersebut, yang dikemas dengan judul “Advanced Management Program”. Bang Riri kebagian menyampaikan topik berjudul “Strategic Planning and Decision Making”. Inti dari paparan Bang Riri adalah bagaimana para pimpinan perusahaan mampu membangun strategi dan membuat keputusan untuk kemampuan perusahaan yang lincah dalam melakukan manuver bisnis sesuai dengan perkembangan lingkungan. Kemampuan ini namanya agility. Ketika saya cari di kamus, maknanya adalah kelincahan.
Selama sekitar 3 jam diselingi break selama 20 menit, Bang Riri menyampaikan paparannya penuh interaktif dengan peserta, disertai dengan berbagai contoh yang membuat pemahaman lebih mudah, berbagai humor dan guyonan yang membuat peserta tetap melek dan antusias, padahal itu adalah jam rawan ngantuk karena diseleggarakan pada siang hari, habis makan siang, disertai hujan deras yang menggoda munculnya rasa kantuk. Namun saya perhatikan para peserta tetap antusias, tidak ada yang mengantuk, bahkan saya sendiri pun tidak kehilangan konsentrasi, apalagi ini juga pengetahuan baru yang berharga buat saya.
Dalam ruangan yang sejuk, ketika acara baru dimulai dan sesaat setelah pembawa acara membacakan curriculum vitae Bang Riri, terdengar sedikit kasak kusuk. Dalam standing poster di depan pintu ruangan seminar, nama Bang Riri bersanding dengan para pembicara lainnya dan hanya mencantumkan gelar akademik saja. Namun banyak peserta terkejut ketika mengetahui bahwa yang akan menjadi pembicara adalah seorang Staf Khusus Menkopolkam RI, Komisaris Utama sebuah BUMN yaitu PT ILCS - Pelindo Solusi Digital, dan tentu saja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Tentunya antusias peserta terlihat bertambah melihat ketiga label yang menempel kepada Bang Riri, di birokrasi, di BUMN, serta di dunia akademik. Dengan demikian, sosok Bang Riri Satria adalah ABG atau Academic, Business, dan Government. Menurut saya ini tentu sekaligus sebagai jaminan mutu bahwa si pembicara bukanlah sosok yang sembarang atau asal-asalan, melainkan sangat kompeten di bidangnya.
Pada slide yang disampaikan, Bang Riri Satria membagi paparannya atas 4 topik utama, yaitu (1) Industry 5.0 and Agile Strategic Management, (2) Setting the Goals and Objectives, (3) Data Analytics and Decision Making, serta (4) The 4 Disciplines of Execution. Kalau mendengar penjelasan Bang Riri Satria, semua topik itu sebenarnya tentang agility atau kelincahan melakukan manuver bisnis untuk merespon perubahan di dunia yang semakin cepat di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, lingkungan hidup, dan sebagainya, yang membuat perusahaan harus lincah melakukan manuver bisnis supaya tetap kompetitif dan bertahan hidup, bahkan berkembang menjadi lebih baik.
Bagaimanakah prinsip agility atau kelincahan manuver tersebut? Secara ringkas adalah sebagai berikut (1) tentukan tujuan utama dan prinsip, (2) berencana terstruktur dan matang, (3) siapkan kompetensi dan sumberdaya, (4) mengalir seperti air ketika eksekusi, (5) berubah dengan cepat jika diperlukan, (6) tetap fokus kepada tujuan utama, (7) jangan keluar dari prinsip yang diyakini benar, serta (8) membuat keputusan dengan data yang memadai serta analisis yang baik dan benar.
Jujur saja, buat saya agility ini adalah ilmu baru. Menurut saya prinsip agility ini sebenarnya adalah prinsip dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan hanya di dunia bisnis. Kita pun dalam keseharian dapat menerapkan prinsip agility ini yang merupakan kemampuan bermanuver untuk mensiasati hidup. Tentu saja semua dilakukan dalam koridor hukum serta tujuan kebaikan.
Dalam skala yang jauh lebih kecil misalnya bagaimana ibu-Ibu menyiasati belanja dapur atau biaya sekolah anak dengan anggaran yang semakin terbatas, semua membutuhkan kelincahan dalam berpikir, apakah melakukan penghematan atau menambah pendapatan baru lewat jualan online dan sebagainya, semuanya adalah prinsip agility pada skala yang jauh lebih kecil, yaitu di rumah tangga.
Pada kehidupan sehari-hari agility juga berarti mampu move on dari situasi yang tidak baik menuju ke yang lebih baik. Sibuk menyesali dan terus meratapi kejadian di masa lalu bukanlah prinsip agility. Perilaku tersebut akan membuat kita semakin tenggelam dalam bayang-bayang suasana buruk masa lalu, tidak mampu berubah, lalu tidak mampu menatap dunia yang lebih baik. Jika demikian, semua akan berakhir dalam sikap sinis, skeptis, putus asa, bahkan depresi.
Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum atau seseorang kalau mereka atau orang itu tidak berupaya mengubah nasibnya terlebih dahulu. Menurut saya, kemampuan untuk mengubah nasib ini juga bagian dari kemampuan agility pada diri individu.
Selama mengikuti sesi seminar Bang Riri tentang agility ini, pikiran saya langsung bekerja, bagaimana prinsip agility ini juga dapat dierapkan dalam kehidupan sehari-hari? Mungkin banyak dari kita sudah melakukan manuver dalam kehidupan untuk menyiasati berbagai persoalan. Namun ada tiga elemen kunci yang saya catat dari penjelasan Bang Riri, bahwa manuver bukanlah sekedar manuver, menyiasati bukan sekedar menyiasati, namun semua menbutuhkan pengetahuan (knowledge), data, serta kemampuan analitik atau berpikir.
Dalam sebuah obrolan dengan Bang Riri beliau menyampaikan bahwa manusia itu memang harus belajar untuk mendapatkan pengetahuan atau knowledge terutama pengetahuan tentang kehidupan. Lalu untuk data atau informasi, kita dapat memanfaatkan handphone atau smartphone di mana data atau informasi apapun dapat ditemukan dalam satu kali klik jari kita. Terakhir, manusia itu memang harus mampu berpikir karena memang manusia adalah makhluk berpikir.
Selamat datang di dunia yang semakin kompleks. Selamat membangun kemampuan agility pada diri kita masing-masing!
Depok, 9 Juli 2025
Shantined
Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI bidang Digital, Siber dan Ekonomi | Pakar Teknologi Digital | Pengamat Ekonomi Digital | Komisaris Utama Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS)/Pelindo Solusi Digital (PSD) | Founder dan CEO Value Alignment Advisory (VA2) | Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia | Pendiri Jagat Sastra Milenia & SastraMedia.com | Penyair & Penulis | Pencinta Kopi
Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering. Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir […]
Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]
oleh: Riri Satria Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. […]
Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]
Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]
Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]
Komunitas Jagat Sastra Milenia pada tanggal 10 Oktober 2024 mendatang merayakan Hari Ulang Tahun ke-4. Menyambut hari jadinya itu, Komunitas JSM mengundang penyair-penyair Indonesia mengirim puisi dan karya akan dibukukan. Ketua Komunitas JSM Riri Satria kepada majalahelipsis.com mengatakan, topik antologi puisi itu adalah “Dunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) dalam Puisi.” “Tahun 1980, Lembaga Studi Pembangunan […]