Riri Satria
KATEGORI
  • Dokumen
  • Terkini
  • Teknologi & Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • Membaca Riri Satria di Konferensi Puncak OSH Asia 2024 di Bali: “Era Industri 5.0 Horison Baru untuk Teknologi Digital dan Manajemen HSE”

    23 Aug 2024 | Dilihat: 372 kali

    Di tengah perkembangan pesat Industri 5.0, integrasi teknologi digital canggih telah menjadi landasan penting dalam meningkatkan manajemen Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan (HSE). Dalam Konferensi Puncak OSH Asia 2024 yang diadakan di Prama Sanur Beach Hotel, Bali, Pakar Teknologi Digital Riri Satria, menyampaikan presentasi mendalam tentang peran teknologi digital dalam meningkatkan praktik HSE di era Industri 5.0.

    Industri 5.0 adalah fase berikutnya dalam evolusi industri, di mana kreativitas manusia dan teknologi canggih berkolaborasi untuk menciptakan sistem yang lebih cerdas dan efisien. Era ini ditandai oleh integrasi teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan robotika. Inovasi-inovasi ini tidak hanya mendorong produktivitas tetapi juga memperkenalkan tantangan dan peluang baru dalam manajemen HSE.

    Riri Satria menekankan bahwa seiring dengan adopsi teknologi-teknologi ini, pendekatan tradisional terhadap manajemen HSE harus berkembang. Kompleksitas sistem industri modern menuntut pendekatan yang lebih canggih dan berbasis data untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja serta perlindungan lingkungan.

    Teknologi Digital dalam Manajemen HSE

    Riri Satria menyoroti beberapa area kunci di mana teknologi digital merevolusi manajemen HSE, yaitu:

    Pertama, Analisis Prediktif dan AI: Dengan memanfaatkan Big Data dan AI, perusahaan kini dapat memprediksi potensi bahaya sebelum terjadi. Analisis prediktif memungkinkan organisasi untuk menganalisis pola data yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti sensor IoT, untuk mengidentifikasi tren yang mungkin mengindikasikan peningkatan risiko kecelakaan atau kerusakan lingkungan. Pendekatan proaktif ini memungkinkan intervensi yang tepat waktu, mengurangi kemungkinan insiden.

    Kedua, IoT dan Pemantauan Real-Time: Perangkat IoT memainkan peran penting dalam pemantauan real-time lingkungan industri. Sensor yang ditempatkan di seluruh tempat kerja dapat terus memantau variabel seperti suhu, kelembaban, kadar gas, dan kinerja mesin. Data ini kemudian dikirimkan ke sistem terpusat, memungkinkan analisis dan respons instan. Dengan cara ini, potensi risiko dapat diidentifikasi dan diatasi secara real-time, meningkatkan keselamatan dan perlindungan lingkungan secara keseluruhan.

    KetigaDigital Twins: Konsep digital twins, replika virtual dari aset fisik, memungkinkan simulasi dan analisis terperinci dari operasi industri. Riri Satria menjelaskan bahwa dengan menciptakan digital twins dari sistem yang kompleks, perusahaan dapat mensimulasikan berbagai skenario dan menilai dampaknya terhadap keselamatan dan lingkungan. Teknologi ini tidak hanya membantu dalam optimasi desain tetapi juga dalam perencanaan pemeliharaan dan strategi respons darurat.

    Tantangan dan Pertimbangan

    Meskipun manfaat teknologi digital dalam manajemen HSE sudah jelas, Riri Satria juga mengangkat tantangan yang terkait dengan penerapannya. Salah satu kekhawatiran utama adalah kesenjangan digital, memastikan bahwa semua karyawan, terlepas dari kemampuan teknologi mereka, dapat menggunakan alat-alat ini secara efektif. Selain itu, integrasi teknologi-teknologi ini membutuhkan investasi signifikan dalam infrastruktur dan pelatihan, yang mungkin menjadi tantangan bagi perusahaan-perusahaan kecil.

    Riri Satria menekankan pentingnya pendekatan yang seimbang, di mana kemajuan teknologi didukung oleh pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan bagi tenaga kerja. Ia juga menekankan perlunya langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi data sensitif yang dikumpulkan melalui sistem HSE digital.

    Presentasi Riri Satria di Konferensi Puncak OSH Asia menegaskan peran penting teknologi digital dalam masa depan manajemen HSE di Industri 5.0. Seiring industri terus berkembang, adopsi alat digital canggih akan menjadi esensial dalam menciptakan tempat kerja yang lebih aman, efisien, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dengan merangkul teknologi-teknologi ini, organisasi dapat tidak hanya melindungi pekerja dan lingkungan mereka, tetapi juga menempatkan diri mereka di garis depan revolusi Industri 5.0.


    Rissa Churria adalah pendidik, penyair, esais, pelukis, aktivis kemanusiaan, pemerhati masalah sosial budaya, pengurus Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), pengelola Rumah Baca Ceria (RBC) di Bekasi, anggota Penyair Perempuan Indonesia (PPI), saat ini tinggal di Bekasi, Jawa Barat, sudah menerbitkan 10 buku kumpulan puisi tunggal, 1 buku antologi kontempelasi, 1 buku Pedoman Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa, 1 buku Esai, serta lebih dari 100 antologi bersama dengan para penyair lainnya, baik Indonesia maupun mancanegara. Rissa Churria adalah anggota tim digital dan siber di bawah pimpinan Riri Satria, di mana tugasnya menganalisis aspek kebudayaan dan kemanusiaan dari dunia digital dan siber.


    Riri Satria lahir di Padang, Sumatera Barat 14 Mei 1970, aktif bergiat di dunia kesusatraan Indonesia, pendiri serta Ketua Jagat Sastra Milenia (JSM) di Jakarta, serta menulis puisi. Namanya tercantum dalam buku “Apa dan Siapa Penyair Indonesia’ yang diterbitkan Yayasan Hari Puisi Indonesia (2018). Puisinya sudah diterbitkan dalam buku puisi tunggal: “Jendela” (2016), “Winter in Paris” (2017), “Siluet, Senja, dan Jingga” (2019), serta “Metaverse” (2022), di samping lebih dari 60 buku kumpulan puisi bersama penyair lainnya, termasuk buku kumpulan puisi duet bersama penyair Emi Suy berjudul “Algoritma Kesunyian” (2023). Riri juga menulis esai dengan beragam topik: sains dan matematika, teknologi dan transformasi digital, ekonomi dan bisnis, pendidikan dan penelitian, yang dibukukan dalam beberapa buku: “Untuk Eksekutif Muda: Paradigma Baru dalam Perubahan Lingkungan Bisnis” (2003), trilogi “Proposisi Teman Ngopi” (2021) yang terdiri tiga buku “Ekonomi, Bisnis, dan Era Digital”, “Pendidikan dan Pengembangan Diri”, dan “Sastra dan Masa Depan Puisi” (2021), serta “Jelajah” (2022). Dalam beberapa tahun terakhir ini sejak tahun 2018, Riri Satria aktif menekuni dampak teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) terhadap dunia kesusastraan, terutama puisi. Riri diundang menjadi narasumber untuk membahas topik ini di berbagai acara sastra, antara lain: Seminar Internasional Sastra di Universitas Pakuan, Bogor (2018), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2019), Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival, Banjarbaru Kalimantan Selatan (2019), Seminar Perayaan Hari Puisi Indonesia, Jakarta (2021), Malay Writers and Cultural Festival (MWCF) 2024 di Jambi (2024), Seminar Jambore Sastra Asia Tenggara (JSAT) di Banyuwangi (2024), serta Seminar Etika Kreasi di Era Digital, Diskusi Hak Cipta dan Filosofi AI yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (2025). Sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Republik Indonesia (Meko Polkam RI) bidang Digital, Siber, dan Ekonomi sejak Oktober 2024  s/d September 2025, sebagai Komisaris Utama PT. ILCS Pelindo Solusi Digital PSD sejak April 2024, sebuah perusahaan teknologi dalam grup Pelabuhan Indonesia atau Pelindo. Sebelumnya selama 5 tahun Riri menjabat sebagai Komisaris Independen pada PT. Jakarta International Container Terminal (JICT) 2019-2024, sebuah pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia yag merupakan joint venture antara Pelabuhan Indonesia dengan Hutchison Port Holdings Hongkong melalui Hutchison Ports Indonesia. Riri juga anggota Dewan Juri untuk Indonesia Digital Culture Excellence Award serta Indonesia Human Capital Excellence Award sejak tahun 2021. Riri juga dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, dan mengajar topik Sistem Korporat, Bisnis Digital, Manajemen Strategis Sistem Informasi, serta Metodologi Penelitian untuk program Magister Teknologi Informasi (MTI). Selain itu Riri adalah Anggota Dewan Pertimbangan Ikatan Alumni Universitas Indonesia dan sebelumnya Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

    Konten Populer

    • Pada tahun 2025, transaksi ekonomi digital diperkirakan se besar Rp 1.775 T. Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan terus berkembang dengan nilai transaksi diprediksi akan mencapai US$124 miliar atau sekitar Rp1.775 triliun pada tahun 2025. Dengan proyeksi tersebut, Indonesia akan berada pada peringkat pertama di ASEAN sebagai negara dengan nilai transaksi ekonomi digital terbesar dengan kontribusi […]

      Jul 02, 2025
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering.   Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir […]

      May 27, 2024
    •   oleh: Riri Satria Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. […]

      May 20, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • DOWNLOAD DOKUMEN

      May 17, 2025
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024

    DIRGAHAYU JAGAT SASTRA MILENIA (JSM) 10 Oktober 2020 - 2025

    POJOK PODCAST

    KULBIZ SESI 1.3
    By BigThinkersID Host Pinpin Bhaktiar
    Kulbiz adalah tentang kuliah ilmu bisnis secara komprehensif, relevan dan asik 😁🥳🚀🔥
    video
    play-sharp-fill

    Podcast Selengkapnya klik disini...

    RECENT EVENT


    NEXT EVENT

    Hide picture