Riri Satria
KATEGORI
  • Teknologi dan Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • Satria: Perjalanan si Rajawali yang Polymath

    10 Apr 2025 | Dilihat: 80 kali

    Catatan Emi Suy | Jakarta

    PERSIS lima tahun yang lalu, saya menerima dua buku dari Bang Riri Satria, yaitu Satria: Setengah Abad Perjalanan Sang Polymath, serta Rajawali di Dermaga : Merayakan Tahun Emas 50 Tahun Riri Satria. Kedua buku ini hadir untuk menyambut ulang tahun ke-50 atau setengah abad usia Bang Riri Satria, tepatnya 14 Mei 2020, namun kedua buku ini sudah beredar sejak awal April 2020.

    Emi Suy

    Buku Satria: Setengah Abad Perjalanan Sang Polymath adalah buku biografi Bang Riri yang berkisah perjalanan hidup beliau selama 50 tahun yang ditulis oleh seorang psikolog yang juga penulis, yaitu Dilla Bondan. Si penulis ini juga yang menyimpulkan bahwa Bang Riri adalah seorang polymath atau manusia yang memiliki banyak ruang dalam hidupnya dan meninggalkan jejak pencapaian dalam setiap ruang tersebut. Bang Riri memang memiliki banyak ruang: sebagai akademisi, pejabat pemerintah, pimpinan BUMN, praktisi teknologi digital, menekuni algoritma, matematika, serta kecerdasan buatan (AI), serta seorang penulis puisi dan esai.

    Dari buku Satria saya menyimpulkan bahwa banyak cara untuk mengabadikan sebuah momen puitik dalam hidup ini. Jika seorang penyair bisa ia kekalkan jejak-jejak proses kreatifnya dalam sajak-sajak lirisnya. Bila pun ia seorang cerpenis, bisa jadi segala pengalaman yang ia dapat dari usahanya untuk mencapai harapan yang ia tuju, akan jadi sebuah cerita yang sangat menakjubkan dan menjadi kenangan puitik yang bisa dibaca dan mengispirasi banyak orang.

    Sebuah biografi yang ditulis oleh Dilla Bondan yang juga psikolog ini menceritakan kisah yang menginspirasi diangkat dari kisah nyata yang luar biasa. Perjalanan seorang Satria dari berbagai kisah diramu dalam bahasa yang ringan dan mudah dicerna. Ya, Perjalanan Sang Polymath. Seseorang yang pengetahuannya tidak terbatas hanya pada satu bidang. Seorang polymatik juga dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki wawasan sangat luas. Kebanyakan ilmuwan kuno adalah juga seorang polymatik.

    Namun, tak mungkinlah orang sukses tanpa melawati jalan proses yang berdarah-darah dan juga bahkan ada sedikit putus asa yang ia jadikan sebuah pelajaran untuk mendapatkan hasil mengejutkan sebuah titik capaian .

    Alangkah bahagia dan sempurnanya jika segala keringat usaha, jerih payah, perjuangan yang sejak lalu yang telah memakan banyak tenaga itu kita kenang dalam sebuah tulisan. Seperti apa yang telah Bang Riri Satria lakukan ini.

    Saya dan kita semua patut meniru langkah-langkah Bang Riri ini. Karena momen puitik dari proses mengabulkan cita-cita itu tak dapat berulang dua kali. Ia serupa kenangan masa kecil yang tak mampu kita mengulanginya kembali, sampai kapan pun itu. Namun, Satria telah melaksanakan tugas-tugas akhirnya setelah ia sukses meraih apa yang sudah diharapkannya itu. Yaitu dengan cara menulis biografi sebuah kisah perjalanan dan pengalaman di masa lalunya hingga capaian yang luar biasa.

    Jejak-jejak Satria telah menjadi abadi dalam buku tersebut atau bahkan dalam pikiran banyak pembaca. Tapi bukunya tidak sekadar cerita belaka. Karena di dalamnya terdapati sekeping demi sekeping perjuangan yang sepatutnya kita harus mempelajarinya sebagai bahan untuk kita sendiri yang masih tertatih-tatih mengejar harapan yang belum tercapai.

    Buku Rajawali di Dermaga, Merayakan Tahun Emas ke-50 Riri Satria. (Foto: Dok. Emi Suy)

    Ada tulisan menarik salam buku Satria:

    Kita tidak perlu menjadi tokoh terkenal, bahkan tokoh dunia, untuk sekedar membagi pengalaman hidup. Hal-hal kecil yang dialami dalam perjalanan menapaki hidup adalah pelajaran yang bisa dibagi kepada siapapun. Selalu ada pelajaran dari setiap perjalanan hidup seseorang.

    Jika kebetulkan saya berbagi mengenai perjalanana hidup saya di sini, atau bahkan pengetahuan, itu bukan berarti saya lebih baik daripada Anda, melainkan hanya memang ingin berbagi saja. Siapa tahu kita saling belajar dari pengalaman hidup masing-masing.

    Dunia bukan hanya apa yang kita lihat setiap pagi. Bukan hanya tempat kita terlelap setiap malam. Kita selalu ingin melihat matahari yang sama di pagi hari dan bulan yang sama di waktu malam, tapi dari tempat yang berbeda.

    Mungkin hidup tak sesempurna yang kita inginkan. Tapi selalu ada harapan. Selalu ada pelangi setelah hujan. Selalu ada cahaya di ujung terowongan yang gelap. Oleh karena itu, tetaplah berbagi, untuk memberikan setiap orang asa agar bisa melihat betapa luasnya dunia itu dan betapa hidup tak akan selalu berlaku buruk pada kita. Maka cintailah hidup.”

    Ya, hidup itu seperti menjalani potongan-potongan puzzle. Ketika kita sedang berjalan di atasnya, bisa jadi kita tidak memahami kepingan puzzle apa yang sedang kita tempuh. Bahkan tak jarang kita bingung, mengeluh, bertanya, bahkan mempertanyakan maksud Tuhan. Mengapa begini? Mengapa begitu? Bahkan, astaga! Ada juga yang menyalahkan Tuhan!

    Tetapi jika suatu saat kita berhenti sejenak untuk menoleh ke belakang dengan kontemplasi yang mendalam, kita dapat menemukan banyak hikmah. Potongan-potongan puzzle yang sudah kita lewati akan merangkai kisah-kisah, yang bisa jadi, tak pernah kita sadari. Akhirnya kita tersadarkan, ada hikmah-hikmah yang diperoleh.

    Semua itu menjadi lessons learned dalam hidup, yang bisa kita bagikan kepada orang lain. Walaupun subyektif atau spesifik pengalaman kita pribadi, namun setidaknya bisa menjadi perbandingan, inspirasi, atau apapun bagi yang menyimaknya. Ya benar, pengalaman hidup setiap orang tentu berbeda, tetapi selalu ada inspirasi yang diperoleh dari orang lain.

    Perjalanan hidup ini juga mengajari kita semua mengenai orang-orang di sekitar kita, mana yang perlu diprioritaskan, yang perlu diperjuangkan, mana yang sekedar menjaga pertemanan, bahkan mana yang perlu diwaspadai. Menempatkan orang-orang ini ke dalam posisinya masing-masing juga tidak mudah, karena kita sering terjebak ke dalam “halo effect” alias terkagum sesaat dan kita mengabaikan mereka yang tulus kepada kita.

    Mungkin juga ada bagian dari pengalaman itu yang bisa dipetik oleh para sahabat yang menyimaknya.

    Setiap pagi, matahari terbit selalu membawa semangat baru, gairah baru, dan kita pun tetap melangkah menuliskan puisi melewati puzzle kehidupan kita masing-masing.

    Terakhir, untuk mengapresiasi buku Satria ini, saya hanya ingin mengatakan : bahwa betapa akan bermanfaatnya bagi orang banyak jika sebuah pengalaman kita bagikan untuk orang lain entah dalam bentuk cerita atau pun novel. Agar jejak hidup kita abadi dalam buku menjadi jejak kenangan yang bisa dibaca tak hanya oleh khalayak namun anak – cucu – cicit kelak.

    Fakta lain adalah bahwa selain seorang polymath Satria juga seorang biasa seperti kita pada umumnya. Dia bukan individu yang dikultuskan.

    Sementara itu buku Rajawali di Dermaga: Merayakan Tahun Emas 50 Tahun Riri Satria, berisikan puisi dari 50 sahabat Bang Riri sebagai kado untuk ulang tahun beliau ke-50.

    Pada buku tersebut juga terdapat satu puisi saya untuk Bang Riri. Puisi tersebut saya muat ulang dalam buku kumpulan puisi saya ke-4 yaitu Api Sunyi yang terbit bulan Agustus 2020.

    Buku Rajawali di Dermaga ini disusun atas inisiatif alm. Mbak Yoevita Soekotjo serta Mbak Nunung Noor El Niel.

    Tadinya kedua buku ini akan diluncurkan pas ulang tahun Bang Riri ke-50 tanggal 14 Mei 2020, namun tidak jadi terlaksana karena pandemi Covid-19 serta Mbak Yoevita yang menjadi ketua panitia acara pun menderita sakit sampai diopname.

    Semoga Bang Riri senantiasa sehat dan sukses serta tetap menginspirasi.

    Salam Hangat,
    Emi Suy

    Jakarta, April 2020 (diperbaharui April 2025)

    Penulis: Emi Suy

    Editor: Muhammad Subhan

    Sumber : MAJALAH ELIPSIS

    Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI bidang Digital, Siber dan Ekonomi | Pakar Teknologi Digital | Pengamat Ekonomi Digital | Komisaris Utama Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS)/Pelindo Solusi Digital (PSD) | Founder dan CEO Value Alignment Advisory (VA2) | Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia | Pendiri Jagat Sastra Milenia & SastraMedia.com | Penyair & Penulis | Pencinta Kopi

    Konten Populer

    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering.   Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir […]

      May 27, 2024
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    •   oleh: Riri Satria Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. […]

      May 20, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024
    • Komunitas Jagat Sastra Milenia pada tanggal 10 Oktober 2024 mendatang merayakan Hari Ulang Tahun ke-4. Menyambut hari jadinya itu, Komunitas JSM mengundang penyair-penyair Indonesia mengirim puisi dan karya akan dibukukan. Ketua Komunitas JSM Riri Satria kepada majalahelipsis.com mengatakan, topik antologi puisi itu adalah “Dunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) dalam Puisi.” “Tahun 1980, Lembaga Studi Pembangunan […]

      May 03, 2024
    • Beri kuliah umum di hadapan 200 mahasiswa Unand, Riri Satria: Generasi Hari Ini Jangan Sampai Jadi Penonton Di Negara Sendiri. Mahasiswa harus jeli dan melek pada perubahan. Perubahan adalah suatu keniscayaan. Dalam menghadapi perubahan itu, ada yang pro dan ada pula yang kontra. “Semua, tentu, tergantung dari sudut pandang mereka. Yang menolak perubahan menurut mereka […]

      May 15, 2024
    • Banyak hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Selain itu, juga ada yang namanya cryptocurrency, dan sebagainya. “Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital hari ini terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, kita akan sulit […]

      Sep 03, 2022
    • Komunitas Jagat Sastra Milenia meluncurkan buku antologi puisi Lima Titik Nol: Masyarakat Cerdas dalam Puisi yang memuat 165 puisi dari 70 penyair dari berbagai kota di Indonesia, Ahad (27/3). Acara peluncuran buku itu dilaksanakan secara daring dengan host berada di BlueSky Hotel Raden Saleh, Jakarta. Ketua Jagat Sastra Milenia, Riri Satria, dalam sambutannya mengatakan, ide membuat buku itu lahir […]

      Mar 28, 2022

    POJOK PODCAST

    KULBIZ SESI 1.3
    By BigThinkersID Host Pinpin Bhaktiar
    Kulbiz adalah tentang kuliah ilmu bisnis secara komprehensif, relevan dan asik 😁🥳🚀🔥
    video
    play-sharp-fill

    Podcast Selengkapnya klik disini...

    Hide picture