Riri Satria
KATEGORI
  • Teknologi dan Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • Puisi Baudelaire Dicekal karena Dianggap Menista Agama

    BY 18 Nov 2024 Dilihat: 21 kali

    PojokTIM– Bertajuk pra-even, pertemuan pengurus Jagat Sastra Milenia (JSM) bersama sejumlah perwakilan komunitas di Resto Sate & Seafood Senayan, di bilangan Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2024) berlangsung serius namun penuh guyonan. Kehadiran sastrawan Naning Scheid yang tinggal di Belgia bersama cerpenis Sasti Gotama menjadi pembeda dari acara-acara sebelumnya.

    “Kebetulan Naning Scheid sedang berada di Indonesia, jadi sekalian kita undang dalam pra-even Festival Dies Miladia JSM ke 4, yang puncaknya akan digelar Minggu besok, 17 Movember 2024, di Kafe Sastra Balai Pustaka. Harapannya, kita bisa mendapat gambaran tentang sastra Prancis, terutama terkait puisi-puisi Charles Pierre Baudelaire yang telah diterjemahkan oleh Naning ke dalam Bahasa Indonesia,” ujar Ketua JSM Riri Satria.

    Menurut Riri, penyair yang juga pakar ekonomi digital, mengenal sastra dunia sangat penting untuk memahami kekuatan sastra lokal. Tanpa pembanding, maka tidak akan ditemukan kekurangan dan kelebihan suatu karya.

    “Saya termasuk yang penasaran, mengapa ada puisi Baudelaire yang disensor di negaranya sendiri. Seringnya kita mendengar praktek pencekalan terhadap karya sastra ada di negara-negara yang tidak demokratis. Sementara Prancis merupakan pusat kebudayaan dunia, kok melakukan pencekalan terhadap karya sastra. Seberapa besar ancaman yang ditimbulkan oleh puisi itu sehingga sampai dicekal?” kata Riri memantik diskusi yang juga dihadiri sastrawan Sofyan R. Zaid, Nunung Noor El Niel, Rissa Churria, Nanang R Supriyatin, Ical Vrigar, Giyanto Subagio, Shantined, dan lain-lain.

    Naning Scheid membenarkan ada 6 puisi Baudelaire yang sempat dicekal oleh pemerintah Prancis. Namun hal itu terjadi pada abad 19, di masa rezim Napoleon Bonaparte, khususnya ketika kekuasaan negara belum dipisahkan dari kekuasaan gereja.

    “Puisi-puisi Baudelaire yang dicekal umumnya yang menurut aturan waktu itu, melanggar norma agama (Katolik). Hanya 2 minggu setelah Les Fleurs du Mal terbit, langsung dihadapkan pada pengadilan dengan tuduhan sebagai penista agama. Sebab puisinya mengkritik otoritas gereja, membahas tentang LGBT, dan hal-hal yang saat itu masih dianggap tabu,” terang Naning.

    Buku Les Fleurs du Mal kemudian dibredel, dan hanya diperbolehkan terbit kembali jika tanpa menyertakan 6 puisi yang dilarang. Setelah kekuasaan Napoleon jatuh, Les Fleurs du Mal terbit kembali lengkap dengan 6 puisi yang sempat dilarang.

    “Les Fleurs du Mal saya terjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Bunga-Bunga Iblis berisi 154 puisi di mana ada beberapa puisi yang panjangnya 2-3 halaman. Saya tertarik menerjemahkan Les Fleurs du Mal karena selalu dibicarakan dari masa ke masa dan telah menginspirasi penyair-penyair setelahnya seperti Arthur Rimbaud, atau penyair berbahasa Inggris TS Elliot,” terang Naning.

    Terkait proses penerjemahan yang dilakoni, Naning mengaku lumayan melelahkan. Terlebih banyak kata atau diksi yang membutuhkan referensi tersendiri karena berhubungan dengan peristiwa, lokasi atau orang. Namun proses itu bisa dilalui karena kekagumannya pada Baudelaire dan keinginannya agar masyarakat Indonesia yang tidak mengakrabi Bahasa Prancis dapat ikut menikmati Les Fleurs du Mal.

    Di akhir acara, Nunung El Niel menjelaskan agenda Festival Dies Miladia JSM ke 4 di Kafe Sastra Balai Pustaka.

    “Acaranya santai, lebih banyak diisi dengan pembacaan puisi dan testimoni,” ujar Nunung yang didapuk sebagai Ketua Panitia Festival Dies Miladia JSM ke 4.

    Selain itu juga ada kilas balik serta syukuran perayaan HUT JSM, peluncuran buku antologi puisi Jejak Masa Depan: Sustainable Development Goals dalam Puisi, peluncuran buku Meretas Pemikiran Riri Satria: Kecerdasan Buatan dan Puisi yang ditulis Rissa Churria.

    “Selebihnya ramah-tamah dan silaturahmi,” terang Nunung seraya mengundang seluruh peserta untuk hadir pada Festival Dies Miladia JSM.

     

    Sumber : Pojok TIM

    Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI bidang Digital, Siber dan Ekonomi - Pakar Teknologi Digital - Pengamat Ekonomi Digital - Komisaris Utama Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS)/Pelindo Solusi Digital (PSD) - Founder dan CEO Value Alignment Advisory (VA2) - Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia - Pendiri Jagat Sastra Milenia & SastraMedia.com - Penyair & Penulis - Pencinta Kopi

    Konten Populer

    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering. Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir kritis […]

      May 27, 2024
    • Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. Hari ini kita di […]

      May 20, 2024
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Komunitas Jagat Sastra Milenia pada tanggal 10 Oktober 2024 mendatang merayakan Hari Ulang Tahun ke-4. Menyambut hari jadinya itu, Komunitas JSM mengundang penyair-penyair Indonesia mengirim puisi dan karya akan dibukukan. Ketua Komunitas JSM Riri Satria kepada majalahelipsis.com mengatakan, topik antologi puisi itu adalah “Dunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) dalam Puisi.” “Tahun 1980, Lembaga Studi Pembangunan […]

      May 03, 2024
    • Beri kuliah umum di hadapan 200 mahasiswa Unand, Riri Satria: Generasi Hari Ini Jangan Sampai Jadi Penonton Di Negara Sendiri. Mahasiswa harus jeli dan melek pada perubahan. Perubahan adalah suatu keniscayaan. Dalam menghadapi perubahan itu, ada yang pro dan ada pula yang kontra. “Semua, tentu, tergantung dari sudut pandang mereka. Yang menolak perubahan menurut mereka […]

      May 15, 2024
    • INFO PEMUATAN KARYA SASTRAMEDIA.COM EDISI MINGGU: 12 Mei 2024 “Erotika Kualasimpang yang Ganjil tak Bertu(h)an” SAJAK Kualasimpang – Raudal Tanjung Banua https://www.sastramedia.com/…/kualasimpang-raudal…   Tahun yang Ganjil – Arif Purnama Putra (Arif P. Putra) https://www.sastramedia.com/…/tahun-yang-ganjil-arif…   CERPEN Daerah Tak Bertu(h)an – Fakhrunnas MA Jabbar https://www.sastramedia.com/…/daerah-tak-bertuhan…   ESAI Erotika Sosial dalam Puisi-Puisi Aslan Abidin – Jusiman Dessirua […]

      May 12, 2024
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024
    • Banyak hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Selain itu, juga ada yang namanya cryptocurrency, dan sebagainya. “Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital hari ini terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, kita akan sulit […]

      Sep 03, 2022

    POJOK PODCAST

    Obrolan saya (narasumber) dengan Maudy Koesnaedi (host), soal penerapan immersive technology atau virtual reality untuk Museum, pada podcast Dinas Kebudayaan Jakarta 👍🥰☕

    video
    play-sharp-fill


    Podcast Selengkapnya klik disini...

    RECENT EVENT

    Dewan Komisaris dan Direksi ILCS melaksanakan Kunjungan Kerja ke Pelabuhan Tanjung Wangi

    Hide picture