Riri Satria
KATEGORI
  • Teknologi dan Transformasi Digital
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Sastra (Puisi dan Esai)
  • Apa Kata Media?
  • Apa Kata Sahabat?
  • Seniman TIM Kehilangan Ruang Berekspresi

    BY 11 Nov 2024 Dilihat: 26 kali

    PojokTIM– Jati diri Taman ismail Marzuki (TIM) sebagai Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) harus dipertahankan di tengah dinamika yang ada. Terlebih sampai saat ini Jakarta masih menyandang status sebagai Ibu Kota sampai terbitnya Keputusan Presiden tentang pemindahan Ibu Kota sesuai Pasal 63 UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

    Demikian dikatakan Ketua Masyarakat Penggiat Seni Indonesia (MPSI) Mujib Hermani dalam diskusi yang digelar di Posko SaveTIM, Sabtu (9/10/2024) malam. Selain diskusi yang menghadirkan Mujib, Kepala UP PKJ TIM Arif Rahman, Ketua Simpul Seni Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Imam Ma’arfi, dan Ketua Jagat Sastra Milenia (JSM) Riri Satria dengan moderator Yon Bayu Wahyono dari PojokTIM, acara bertajuk Napak Tilas 56 Tahun TIM, juga diisi dengan pembacaan puisi, tarian dan pentas musik.

    “Hadirnya lembaga-lembaga lain di lingkungan PKJ TIM mengakibatkan terjadinya tumpang-tindih kewenangan. Kondisi demikian sangat merugikan pekerja seni yang selama ini berkegiatan di TIM. Seniman kehilangan ruang berekspresi. Bahkan untuk menggelar acara ini (peringatan HUT TIM, red) kami harus melapor ke Jakpro, UP PKJ TIM, dan mendapat kurasi dari DKJ,” tutur Mujib.

    Menurut Mujib, untuk menuju status baru Jakarta sebagai Kota Global, maka keberadaan TIM sangat strategis. Untuk itu perlu ditumbuhkan ekosistem berkesenian yang sehat di lingkungan TIM dengan melibatkan seniman secara aktif.

    “Seniman harus menjadi subyek dari semua kebijakan yang menyangkut TIM,” tegas Mujib.

    Menanggapi hal itu, Arif Rahman mengatakan, pihaknya hanya melaksanakan kewajiban yang diperintahkan oleh pemda. Arif mengingatkan, dalam membuat kebijakan, pemda telah menyerap aspirasi para seniman. Salah satunya dengan hadirnya Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) PKJ TIM.

    “Konsekuensi dari BLUD adalah mencari pendapatan, di mana pendapatan itu digunakan untuk membiayai kegiatan dan perawatan fasilitas di lingkungan PKJ TIM,” terang Arif.

    Arif mendukung upaya Dewan kesenian Jakarta (DKJ) yang ingin kembali ke khittahnya sebagai pihak yang memberikan masukan dan melakukan kurasi terhadap kegiatan kesenian di lingkungan PKJ TIM seperti disampaikan Imam Ma’arif.

    Penyair Giyanto Subagio membacakan puisinya dalam acara HUT TIM di Posko #saveTIM

    Sementara Riri Satria menekankan pentingnya melibatkan stakeholders yang kuat untuk membangun pusat kesenian seperti di Paris dan Ubud. Menurut pakar ekonomi digital dan teknologi informasi itu, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) dapat dijadikan benchmark untuk membangun ekosistem berkesenian di Indonesia, khususnya Jakarta.

    “Dulu mungkin TIM yang menjadi tolok-ukur kesenian di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Namun sekarang, apalagi pasca revitalisasi, TIM telah kehilangan marwahnya sebagai pusat kesenian yang disegani,” tutur Riri.

    Untuk mengembalikan TIM seperti dulu, menurut Riri, tidak mudah karena PT Jakpro sebagai pengelola aset terbesar TIM saat ini, harus mengejar pendapatan untuk mengembalikan dana revitalisasi sebesar Rp 1,4 triliun yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

    “Yang bisa dilakukan seniman saat ini adalah menekan agar Jakpro, dan juga UP PKJ TIM, agar dalam operasionalnya senantiasa melibatkan seniman yang selama ini berkegiatan di TIM. Silakan Jakpro mencari keuntungan, tetapi jangan dengan menafikan keberadaan seniman sebagai pemilik sah kawasan TIM,” tegas Riri.

    Sebelumnya Ketua Panitia David Karo-karo mengatakan pihaknya sengaja menggelar diskusi terbuka dengan tujuan agar para seniman dapat menyampaikan unek-unek dan pemikirannya terkait kondisi TIM saat ini.

    “Daripada kita ngobrol di warung kopi, lebih baik sampaikan langsung kepada PKJ TIM dan DKJ. Terlebih saat ini momennya tetap yakni dalam rangka perayaan HUT TIM ke 56,” terang David.

     

    Sumber : Pojok TIM

    Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI bidang Digital, Siber dan Ekonomi - Pakar Teknologi Digital - Pengamat Ekonomi Digital - Komisaris Utama Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS)/Pelindo Solusi Digital (PSD) - Founder dan CEO Value Alignment Advisory (VA2) - Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia - Pendiri Jagat Sastra Milenia & SastraMedia.com - Penyair & Penulis - Pencinta Kopi

    Konten Populer

    • Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering. Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir kritis […]

      May 27, 2024
    • Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. Hari ini kita di […]

      May 20, 2024
    • Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]

      Apr 13, 2024
    • Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]

      Nov 14, 2021
    • Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]

      Jun 06, 2021
    • Komunitas Jagat Sastra Milenia pada tanggal 10 Oktober 2024 mendatang merayakan Hari Ulang Tahun ke-4. Menyambut hari jadinya itu, Komunitas JSM mengundang penyair-penyair Indonesia mengirim puisi dan karya akan dibukukan. Ketua Komunitas JSM Riri Satria kepada majalahelipsis.com mengatakan, topik antologi puisi itu adalah “Dunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) dalam Puisi.” “Tahun 1980, Lembaga Studi Pembangunan […]

      May 03, 2024
    • Beri kuliah umum di hadapan 200 mahasiswa Unand, Riri Satria: Generasi Hari Ini Jangan Sampai Jadi Penonton Di Negara Sendiri. Mahasiswa harus jeli dan melek pada perubahan. Perubahan adalah suatu keniscayaan. Dalam menghadapi perubahan itu, ada yang pro dan ada pula yang kontra. “Semua, tentu, tergantung dari sudut pandang mereka. Yang menolak perubahan menurut mereka […]

      May 15, 2024
    • INFO PEMUATAN KARYA SASTRAMEDIA.COM EDISI MINGGU: 12 Mei 2024 “Erotika Kualasimpang yang Ganjil tak Bertu(h)an” SAJAK Kualasimpang – Raudal Tanjung Banua https://www.sastramedia.com/…/kualasimpang-raudal…   Tahun yang Ganjil – Arif Purnama Putra (Arif P. Putra) https://www.sastramedia.com/…/tahun-yang-ganjil-arif…   CERPEN Daerah Tak Bertu(h)an – Fakhrunnas MA Jabbar https://www.sastramedia.com/…/daerah-tak-bertuhan…   ESAI Erotika Sosial dalam Puisi-Puisi Aslan Abidin – Jusiman Dessirua […]

      May 12, 2024
    • Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]

      May 03, 2024
    • Banyak hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Selain itu, juga ada yang namanya cryptocurrency, dan sebagainya. “Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital hari ini terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, kita akan sulit […]

      Sep 03, 2022

    POJOK PODCAST

    Obrolan saya (narasumber) dengan Maudy Koesnaedi (host), soal penerapan immersive technology atau virtual reality untuk Museum, pada podcast Dinas Kebudayaan Jakarta 👍🥰☕

    video
    play-sharp-fill


    Podcast Selengkapnya klik disini...

    RECENT EVENT

    Dewan Komisaris dan Direksi ILCS melaksanakan Kunjungan Kerja ke Pelabuhan Tanjung Wangi

    Hide picture