Riri Satria Lecturer - Researcher - Poetry & Coffee Lover
Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM) dalam salah satu misinya ingin menjadikan sastra (salah satunya puisi) sebagai pengawal pembangunan serta peradaban, termasuk mengajak para penyair dan pencinta puisi ikut serta mengawal Sustainable Development Goals (SDG) 2030 melalui puisi.
“Puisi memiliki peran besar untuk menggugah dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang sejalan dengan SDG 2030,” ujar Pakar Teknologi Digital yang juga Ketua Komunitas JSM, Riri Satria, saat memberikan kuliah umum bertajuk “Mengawal Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals /SDG) dengan Puisi” di hadapan sejumlah penyair Indonesia, Ahad (19/5/2024), di Hotel Rivoli, Senen, Jakarta.
Acara silaturahmi sekaligus merayakan Ultah Riri Satria ke-54 tahun yang sejatinya jatuh pada tanggal 14 Mei 2024 yang lalu itu, juga dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh Ical Vrigar, Diana Prisma Dee, Ayu Yulia Johan, Badri, Slamet Widodo, Jack Gozali, Jimmy Johansyah, Romy Sastra, Khairani Piliang, Mita Katoyo, Willy Ana, dan ditutup duet Riri Satria dan Emi Suy.
Ikut hadir dan memberi testimoni Ananda Sukarlan (pianis dan komposer), Dr. Betty Purwandari (pakar teknologi digital dari Universitas Indonesia), Dr. Wahyu T. Setyobudi (pakar manajemen dari Universitas Bina Nusantara), Maman S. Mahayana (Ketua Yayasan Hari Puisi Indonesia), Sam Mukhtar Chaniago (Komunitas Literasi Betawi), serta Emi Suy (Komunitas Jagat Sastra Milenia).
Menurut Riri Satria, SDG 2030 merupakan agenda besar umat manusia untuk mencapai kemakmuran bersama di dunia pada tahun 2030 dan Indonesia pun sudah mulai memasukkannya dalam agenda pembangunan nasional.
“Saatnya para penyair Indonesia ikut serta mengawal agenda strategis dunia, mengawal penerapan SDG untuk kemaslahatan umat manusia pada umumnya, dan masyarakat Indonesia pada khususnya,” ujar Riri Satria.
Pada kesempatan itu, Riri Satria mengajukan pertanyaan tentang apakah peranan puisi bagi kehidupan?
Dia menjelaskan bahwa menulis puisi merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan, kritik, kemarahan, hingga nasihat akan berbagai aspek kehidupan di sekitar manusia, seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, hingga politik.
“Hal ini mengasah kemampuan berpikir kritis dan empati terhadap lingkungan. Puisi memegang peranan penting dalam kebudayaan manusia, karena mampu menginspirasi, merangsang, dan memberikan wawasan baru pada pembacanya. Puisi selain memiliki sisi estetika, juga sebagai senjata kritik sosial, bisa juga sebagai sarana edukasi yang di dalamnya ada pesan-pesan moral,” papar Riri Satria.
Dalam kaitannya puisi (dan sastra) dalam ekologi manusia, Riri Satria mengungkapkan bahwa seorang sastrawan hadir untuk memberikan saran dan kritikan yang halus melalui penciptaan karya sastra agar pembaca karya tersebut dapat menyadari bahwa Bumi semakin lama semakin hancur.
“Sebuah karya sastra memuat kehidupan atau dunia yang dialami manusia dan memuat reaksi utuh seperti pikiran, perasaan, dan daya khayal manusia ketika kesadarannya bersentuhan dengan kenyataan hidup. Isu, ide, dan gagasan-gagasan yang ingin disampaikan pengarang terhadap pembaca menjadikan karya sastra sebagai alat untuk mengkritik berbagai aspek,” kata Riri.
Arne Naess (1995) seorang filsuf dari Norwegia dalam bukunya berjudul Ecology, Community, and Lifestyle mengatakan bahwa kerusakan-kerusakan alam yang terjadi bersumber dari perilaku keserakahan manusia yang tidak bertanggung jawab. Untuk mengatasi krisis lingkungan ini, harus ada perubahan perilaku, pola pikir, dan cara pandang manusia terhadap lingkungan.
“Pada situasi ini, salah satu studi dari sastra interdisipliner yang sangat menarik ialah sastra ekologi. Sastra ekologi merupakan perpaduan antara dua rumpun ilmu, yaitu sastra dan lingkungan,” ungkap Riri Satria.
Riri Satria mencontohkan karya sastra (puisi) mengawal pembangunan seperti puisi-puisi penyair W.S. Rendra yang menyajikan kritik sosial ditampilkan dalam buku Potret Pembangunan dalam Puisi. Secara garis besar, isi Potret Pembangunan dalam Puisi mengisahkan tentang situasi politik dan ekonomi di Indonesia, beserta kritik moralnya. Lewat Potret Pembangunan dalam Puisi, W.S Rendra ingin menggambarkan situasi politik dan sosial di Indonesia kala itu.
“Apabila disimpulkan, isi Potret Pembangunan dalam Puisi adalah karya W.S Rendra yang berusaha menyuarakan aspirasi dan kritik sosialnya terhadap pemerintahan. Ditandai dengan adanya kesenjangan antara si kaya dan miskin, serta kehidupan sosial kelompok masyarakat waktu itu,” jelas Riri Satria.
Terkait tujuan SDG, ulas Riri Satria, bahwa pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan hidup masa sekarang dengan mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup generasi mendatang. Prinsip utama pembangunan berkelanjutan ialah mempertahankan kualitas hidup bagi seluruh manusia pada masa sekarang dan pada masa depan secara berkelanjutan.
“Pembangunan berkelanjutan dilaksanakan dengan prinsip kesejahteraan ekonomi, keadilan sosial, dan pelestarian lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembangunan berkelanjutan merupakan pendekatan yang menyeluruh. Pembangunan berkelanjutan sangat memperhatikan dampak dari setiap tindakan sosial dan ekonomi terhadap lingkungan hidup,” katanya.
Dampak buruk terhadap lingkungan hidup harus dihindari dari setiap kegiatan sosial dan ekonomi sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga pada masa sekarang dan pada masa mendatang.
PBB mencanangkan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainability Development Goals (SDG) 2030 yang merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015.
17 tujuan tersebut yaitu: (1) Tanpa Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; dan (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Sementara menyambut dan mendukung 17 tujuan dan sasaran global SDG 2030 itu, Komunitas JSM mengajak penyair Indonesia menulis puisi dengan tema SDG dan JSM akan membukukan serta meluncurkan antologi puisi penyair terpilih pada puncak milad JSM Oktober 2024 mendatang di Jakarta.
Beberapa sastrawan senior menyambut baik gagasan buku antologi puisi untuk ikut menyukseskan SDG ini, antara lain Maman S. Mahayana (Ketua Yayasan Hari Puisi Indonesia), Deasy Tirajoh (Ketua Organisasi Penulis Alinea), Sam Mukhtar Chaniago (Komunitas Literasi Betawi), serta Ary Sulistyo (Direktur Riset Indonesia Hidden Heritage Creative Hub).
Sumber : Majalah Elipsis
Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI bidang Digital, Siber dan Ekonomi - Pakar Teknologi Digital - Pengamat Ekonomi Digital - Komisaris Utama Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS)/Pelindo Solusi Digital (PSD) - Founder dan CEO Value Alignment Advisory (VA2) - Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia - Pendiri Jagat Sastra Milenia & SastraMedia.com - Penyair & Penulis - Pencinta Kopi
Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering. Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir kritis […]
Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. Hari ini kita di […]
Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]
Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]
Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]
Komunitas Jagat Sastra Milenia pada tanggal 10 Oktober 2024 mendatang merayakan Hari Ulang Tahun ke-4. Menyambut hari jadinya itu, Komunitas JSM mengundang penyair-penyair Indonesia mengirim puisi dan karya akan dibukukan. Ketua Komunitas JSM Riri Satria kepada majalahelipsis.com mengatakan, topik antologi puisi itu adalah “Dunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) dalam Puisi.” “Tahun 1980, Lembaga Studi Pembangunan […]
Beri kuliah umum di hadapan 200 mahasiswa Unand, Riri Satria: Generasi Hari Ini Jangan Sampai Jadi Penonton Di Negara Sendiri. Mahasiswa harus jeli dan melek pada perubahan. Perubahan adalah suatu keniscayaan. Dalam menghadapi perubahan itu, ada yang pro dan ada pula yang kontra. “Semua, tentu, tergantung dari sudut pandang mereka. Yang menolak perubahan menurut mereka […]
INFO PEMUATAN KARYA SASTRAMEDIA.COM EDISI MINGGU: 12 Mei 2024 “Erotika Kualasimpang yang Ganjil tak Bertu(h)an” SAJAK Kualasimpang – Raudal Tanjung Banua https://www.sastramedia.com/…/kualasimpang-raudal… Tahun yang Ganjil – Arif Purnama Putra (Arif P. Putra) https://www.sastramedia.com/…/tahun-yang-ganjil-arif… CERPEN Daerah Tak Bertu(h)an – Fakhrunnas MA Jabbar https://www.sastramedia.com/…/daerah-tak-bertuhan… ESAI Erotika Sosial dalam Puisi-Puisi Aslan Abidin – Jusiman Dessirua […]
Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]
Banyak hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Selain itu, juga ada yang namanya cryptocurrency, dan sebagainya. “Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital hari ini terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, kita akan sulit […]
Obrolan saya (narasumber) dengan Maudy Koesnaedi (host), soal penerapan immersive technology atau virtual reality untuk Museum, pada podcast Dinas Kebudayaan Jakarta