Riri Satria Lecturer - Researcher - Poetry & Coffee Lover
“Sekarang kita memasuki era Industri 5.0, dan era Industri 4.0 telah lewat!” Demikian kata Pakar Transformasi Digital serta Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Riri Satria, usai memberikan presentasinya pada acara Econand Connect and Collaborate yang diselenggarakan Econand Busines Consultant di Jakarta, Jumat (26/1/2024), yang diikuti para profesional pengembangan SDM di Indonesia.
Menurut Riri Satria, era Industri 5.0 ditandai tiga pilar utama, yaitu berfokus kepada manusia (human centric), mengutamakan keberlanjutan (sustainability) serta ketahanan (resilience) terhadap berbagai goncangan atau turbulensi.
“Jadi, walaupun sekarang ini bermunculan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), blockchain, serta metaverse, namun dunia sepakat bahwa bisnis atau pembangunan ekonomi harus berfokus kepada manusia atau human centric, bukan berfokus kepada teknologi atau technology centric. Ini mungkin disebabkan oleh perkembangn teknologi digital yang masif pada era Industri 4.0, sehingga manusia perlu menegaskan untuk mengembalikan fungsi teknologi sesuai khittah-nya, yaitu untuk kemaslahan umat manusia,” kata Riri Satria kepada majalahelipsis.com saat dihubungi redaksi melalui telepon seluler mengenai kegiatan itu, Senin (29/1/2024).
Pada kegiatan tersebut Riri Satria menyampaikan paparannya berjudul “The Future Skills:
Challenges for the Next People Development Strategy” yang menjelaskan kompetensi yang dibutuhkan oleh SDM untuk menghadapi era Industri 5.0. Dia menjelaskan berbagai perkembangan terkini, yaitu Industri 5.0, sustainability economic development serta green economy, empat hal yang menjadi groundcracking saat ini yaitu AI, blockchain, metaverse, serta data science.
“Semua hal itu mengakibatkan terjadinya transformasi digital yang masif di dunia,” katanya.
Lalu keahlian apa yang dibutuhkan untuk menghadapi semua perkembangan ini?
“Kita membutuhkan lebih banyak strategi reskilling atau membangun keahlian baru, daripada upskilling atau meningkatkan keahlian yang lama!” tegas Riri sembari mengutip isi buku berjudul Future Skills: The 20 Skills and Competencies Everyone Needs to Succeed in a Digital World yang ditulis Bernard Marr, seorang ahli dan transformasi digital dan futurologi.
Bernard Marr menjelaskan bahwa terdapat lima skillset atau klasifikasi kemampuan untuk menghadapi masa depan, yaitu Industri 5.0. Kelimanya adalah: Kemampuan Digital (Digital Skills), Kemampuan Berpikir (Thinking Skills), Kemampuan Berkolaborasi (Collaboration Skills), Kemampuan Sosial (Social Skills), serta Kemampuan Manajemen Diri Sendiri (Self Skills). Masing-masing klasifikasi kemampuan itu memiliki sejumlah kemampuan sehingga jumlahanya semua 20 kemampuan yang diberi nama oleh Bernard Marr sebagai Future Skills.
“Strategi pengembangan SDM lebih banyak melakukan reskilling untuk mengadopsi semua kemampuan yang disampaikan Bernard Marr. Dengan demikian program penembangan SDM di organisasi harus memasukkan penuguasaan semua kemampuan future skills tersebut. Pola-pola pengembangan SDM juga semakin kompleks: multiplatform, multimedia, multi learning strategy, semakin customized, serta tetap mempertahankan prinsip global concepts with local context,” ungkap Riri Satria yang juga Komisaris PT. Jakarta International Containter Terminal (JICT) ini menegaskan.
Riri Satria juga menjelaskan bahwa sejalan dengan Bernard Marr, World Economic Forum (WEF) juga mengeluarkan keahlian-keahlian yang sangat dibutuhkan sesuai dengan perkembangan zaman dan selalu diperbaharui selang lima tahun. Menarik untuk diamati bahwa kemampuan memecahkan persoalan yang kompleks atau complex problem solving selalu menempati tempat teratas pada tahun 2015, 2020, serta prediksi untuk 2025 nanti.
“Kita tidak mungkin menggunakan keahlian yang kita pelajari 10 tahun yang lalu untuk menghadapi tantangan dunia 10 tahun yang akan datang! Suka atau tidak suka, kita harus segera melakukan reskilling,” tambah Riri Satria mengakhiri pembicarannya dengan majalah elipsis.
Sumber : Majalah Elipsis
Staf Khusus Menteri Koordinator Politik dan Keamanan RI bidang Digital, Siber dan Ekonomi - Pakar Teknologi Digital - Pengamat Ekonomi Digital - Komisaris Utama Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS)/Pelindo Solusi Digital (PSD) - Founder dan CEO Value Alignment Advisory (VA2) - Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia - Pendiri Jagat Sastra Milenia & SastraMedia.com - Penyair & Penulis - Pencinta Kopi
Era digital ini dengan segala kemajuannya seperti kecerdasan buatan, metaverse, bahkan media sosial sederhana pun seperti Facebook ini memiliki potensi dahsyat untuk melakukan rekayasa terhadap persepsi atau perception engineering. Ya, sekarang eranya post truth society dan dunia penuh dengan yang namanya perseption engineering. Saat ini, perception is the reality, walaupun mereka yang sanggup berpikir kritis […]
Hari ini adalah Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2024. Kita memperingatinya saat ini dengan meresmikan Digital Maritime Development Center (DMDC) PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) / Pelindo Solusi Digital (PSD), yang sama-sama kita banggakan. Ini adalah pusat penelitian, pengembangan, dan inovasi solusi digital terintegrasi untuk ekosistem logistik maritim di Indonesia. Hari ini kita di […]
Mengawali tulisan ini, saya ingin mengucapkan alhamdulillah puji syukur kepada Allah Jalla wa Alaa atas segala karunia di setiap detik dan hela napas pada hamba-hamba-Nya. Saya mengucapkan selamat serta ikut bangga dan bahagia atas amanah baru yang diembankan negara kepada Ketua Komunitas Jagat Sastra Milenia (JSM), abang, sahabat, penyair, sang inspirator Riri Satria sebagai Komisaris Utama […]
Riri Satria adalah seorang pengamat ekonomi digital dan kreatif, sekaligus pencinta puisi yang lahir di Padang, Sumatera Barat, 14 Mei 1970. Sarjana Ilmu Komputer (S. Kom) dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang mengambil Magister Manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM ini tengah menempuh program S3 Doctor of Business Administration (DBA) di Paris School […]
Mungkinkah seseorang mengeluti 3 profesi sekaligus secara serius dan sepenuh hati?. Bisa. Inilah yang dilakukan oleh Riri Satria, Sang Polymath Di suatu siang, Riri memasuki pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan santai. Berkaos oblong, bercelana jeans serta beralas sandal. Di perjalanan memasuki sebuah ruang sastra, ia bertegur sapa dengan sejumlah seniman yang sedang berkumpul. Tanpa […]
Komunitas Jagat Sastra Milenia pada tanggal 10 Oktober 2024 mendatang merayakan Hari Ulang Tahun ke-4. Menyambut hari jadinya itu, Komunitas JSM mengundang penyair-penyair Indonesia mengirim puisi dan karya akan dibukukan. Ketua Komunitas JSM Riri Satria kepada majalahelipsis.com mengatakan, topik antologi puisi itu adalah “Dunia dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) dalam Puisi.” “Tahun 1980, Lembaga Studi Pembangunan […]
Beri kuliah umum di hadapan 200 mahasiswa Unand, Riri Satria: Generasi Hari Ini Jangan Sampai Jadi Penonton Di Negara Sendiri. Mahasiswa harus jeli dan melek pada perubahan. Perubahan adalah suatu keniscayaan. Dalam menghadapi perubahan itu, ada yang pro dan ada pula yang kontra. “Semua, tentu, tergantung dari sudut pandang mereka. Yang menolak perubahan menurut mereka […]
INFO PEMUATAN KARYA SASTRAMEDIA.COM EDISI MINGGU: 12 Mei 2024 “Erotika Kualasimpang yang Ganjil tak Bertu(h)an” SAJAK Kualasimpang – Raudal Tanjung Banua https://www.sastramedia.com/…/kualasimpang-raudal… Tahun yang Ganjil – Arif Purnama Putra (Arif P. Putra) https://www.sastramedia.com/…/tahun-yang-ganjil-arif… CERPEN Daerah Tak Bertu(h)an – Fakhrunnas MA Jabbar https://www.sastramedia.com/…/daerah-tak-bertuhan… ESAI Erotika Sosial dalam Puisi-Puisi Aslan Abidin – Jusiman Dessirua […]
Menarik memahami makna pendidikan dalam budaya Minangkabau. Orang Minang memiliki banyak tempat belajar untuk hidupnya. “Sejatinya kita belajar dari berbagai tempat, yaitu sakola (sekolah), surau (masjid), galanggang (gelanggang), dan pasa (pasar). Di atas semua itu, kita harus mampu belajar dari semua yang ada di dalam, karena pepatah Minang mengatakan bahwa alam takambang jadi guru,” kata Pakar Teknologi Digital, Riri Satria, saat dihubungi majalahelipsis.com terkait […]
Banyak hal baru bermunculan saat ini yang mungkin sebelumnya tidak terbayangkan oleh masyarakat banyak, misalnya algoritma bahkan yang artificial intelligence sudah menjadi bagian dari hidup sehari-hari. Selain itu, juga ada yang namanya cryptocurrency, dan sebagainya. “Tantangan terbesar untuk sukses memasuki era ekonomi digital dan melakukan tranformasi digital hari ini terletak pada diri kita sendiri, yaitu mengubah mindset. Tanpa growth mindset, kita akan sulit […]
Obrolan saya (narasumber) dengan Maudy Koesnaedi (host), soal penerapan immersive technology atau virtual reality untuk Museum, pada podcast Dinas Kebudayaan Jakarta